Ketua PCNU Jombang, KH Fahmi Amrullah Hadzik atau Gus Fahmi. Foto: arif yulianto/bhirawa (dokumen).
Jombang, Bhirawa
Menelang penetapan pasangan calon bupati (cabup) dan calon wakil bupati (cawabup) Jombang pada tanggal 22 September 2024, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jombang memberikan arahan pada para kontestan pemilihan bupati (pilbup) Jombang 2024.
Sekadar diketahui, pada tanggal 22 September 2024 nanti, KPU Kabupaten Jombang akan menetapkan pasangan calon bupati dan wakil bupati yang akan ikut dalam Pilbup Jombang 2024.
Kemudian pada tanggal 23 September 2024, para pasangan bacabup dan bacawabup itu akan mengambil nomor urut.
Ketua PCNU Jombang, KH Fahmi Amrullah Hadzik atau Gus Fahmi mengajak para pasangan calon, termasuk tim sukses untuk berkampanye dengan wajar, jujur, dan apa adanya.
“Jadi kita ini kampanye itu yang wajar, kampanye apa adanya, kampanyenya jujur. Jadi jangan sampai kita ini ‘black campaign’. Jadi dalam artinya kita ini mengunggulkan salah satu calon dan merendahkan calon yang lain,” tutur Gus Fahmi, Selasa (10/09).
Gus Fahmi mengatakan, alangkah baiknya jika para calon yang berkompetisi melalui tim suksesnya masing-masing saling beradu program visi dan misi yang ditawarkan pada masyarakat Jombang, untuk 5 tahun ke depan.
“Sebaiknya kita ini, kalau kampanye itu adu program, adu visi misi. Jadi jangan sebaliknya,” tutur Gus Fahmi.
“Kan ada orang kampanye itu mencari kesalahan, cari kelemahan, dan saling menjatuhkan,” tuturnya lagi.
Lebih lanjut Gus Fahmi menyampaikan jika saling adu program dan visi misi adalah hal yang lebih baik daripada mencari kesalahan calon lain..
“Kalau saya lebih baik kita ini adu program, adu visi misi, ke depan ini Jombang mau seperti apa. Lebih baik begitu. Daripada mencari cari kesalahan calon lain,” ujar Gus Fahmi.
Gus Fahmi menyebutkan, sebenarnya dua pasangan calon yang berkompetisi di Pilbup Jombang ini merupakan putra putri terbaik Jombang.
“Saya pikir kedua paslon ini, otomatis karena sudah mendaftar dan diterima oleh KPU, dan sebagainya, yang jelas dua-duanya merupakan paslon yang baik, tentu masing-masing itu masih punya kelebihan dan kekurangan masing-masing,” bebernya.
Untuk itu, Gus Fahmi mengajak seluruh masyarakat dan para pihak yang berkompetisi untuk selalu menjaga kerukunan dan kondusifitas wilayah di Jombang, dengan mengikuti pilkada yang fair.
“Oleh karena itu kita fair aja, berkompetisi yang fair, yang jujur. Bukan saling menjatuhkan, tapi saling menghormati, menghargai. Dan saya pikir, tradisi itu ada sebenarnya,” pungkas Gus Fahmi.(rif)