Pemkot Malang, Bhirawa
Untuk memastikan keamanan pangan bagi siswa Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, meninjau salah satu Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Jl. KH. Malik Dalam No. 48, Buring, Kecamatan Kedungkandang, Senin (29/9) kemarin.
Kunjungan dilakukan untuk memastikan kelayakan dan kepatuhan Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam proses penyediaan makanan bagi peserta didik.
Disampaikan Wahyu pihaknya ingin memastikan dengan melihat secara langsung. “Alhamdulillah, masyarakat tidak perlu cemas karena betul-betul tahapannya sudah baik,” tegas Wahyu.
Inspeksi mendadak ini merupakan tindak lanjut dari rapat virtual dengan Menteri Dalam Negeri, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Menteri Kesehatan, dan Badan Kepegawaian Negara (BKN). Wali Kota menyatakan, penekanan utama dari pemerintah pusat adalah pada penerapan SOP yang ketat.
Dari 10 SPPG yang beroperasi di Kota Malang, Wahyu memilih satu lokasi sebagai sampel. Didampingi oleh Koordinator Wilayah Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) yang membawahi seluruh SPPG di Kota Malang, Wali Kota menelusuri setiap tahapan produksi.
Pemeriksaan dimulai dari tempat penerimaan bahan mentah yang berlangsung sejak pukul 06.00 WIB. Wahyu memastikan adanya petugas yang bertanggung jawab mengecek kualitas bahan, termasuk memastikan sayuran dan daging tidak busuk.
Bahan yang lolos sortir kemudian disimpan di gudang kering dan gudang basah sebelum dimasak pada pukul 00.00 WIB.
“Saya sempat mencicipi ayam crispy. Enggak kalah dengan produk-produk yang di luar,” ujarnya.
Wahyu didampingi oleh Kepala Dinas Kesehatan dan Kepala Dinas Ketahanan Pangan Slamet Husnan. Wali Kota juga menyoroti proses setelah masakan matang, di mana makanan langsung dimasukkan ke dalam wadah tertutup oleh petugas yang sudah mengenakan celemek dan masker.
Menurutnya, SOP di SPPG tersebut telah berjalan dengan baik dan selama satu bulan terakhir tidak ada kendala. Untuk memastikan kualitas berlanjut hingga ke tangan siswa, Wahyu akan meminta penambahan pengawasan di sekolah.
“Saya akan minta ada tambahan satu guru untuk mencicipi dan mengawasi sebelum dibagikan,” jelasnya.
Pengawasan rutin juga akan ditingkatkan, mencakup pemeriksaan kesehatan lingkungan oleh Dinas Kesehatan setiap bulan dan pengecekan kualitas air setiap enam bulan.
Terkait bahan baku, Wahyu memastikan bahwa SPPG tersebut membeli langsung dari petani lokal untuk menjaga kualitas dan kesegaran.
Wali Kota menginstruksikan Dinas Ketahanan Pangan untuk mengoordinasikan pemanfaatan limbah organik dari SPPG, seperti sisa sayuran dan daging, kepada peternak. Hal ini agar limbah dapat termanfaatkan dengan baik dan bernilai ekonomis. [mut.dre]