Bojonegoro,Bhirawa..
Paska diterjang banjir bangunan tembok pelindung tebing sungai Bengawan Solo berlokasi di Desa Lebaksari dan Desa Tanggungan, Kecamatan Baureno Kabupaten Bojonegoro mengalami kerusakan cukup parah.
Proyek senilai Rp39,6 miliar kini sudah mulai ada aktivitas penanganan perbaikan oleh pihak kontraktor pemenang.
Kepala Dinas PU Sumber Daya Air (SDA) Bojonegoro, Heri Widodo melalui Kabid SDA sekaligus Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Iwan Kristian, mengatakan, bangun pelindung tebing dengan panjang 980 meter tersebut ambrol sekitar 10 persen.
” Yang ambrol bukan semua, akan tetapi beberapa sekmen tebing di sekitaran sawah sleding. Yang sleding hanya beberapa sisi, kurang lebih 10 persen,” ujar Iwan Kristian Kepada Bhirawa, Kamis (13/2).
Menurutnya, banjir menjadi penyebab ambrolnya pelindung tebing sungai Bengawan Solo, dan setelah adanya kejadian tersebut, sudah ada langkah-langkah perbaikan termasuk mengangkat batu bronjong, dan dua alat berat yang telah dimulai akhir Januari standby.
“Yang ambrol hanya di tanggungan 150 meter, kalau yang di lebak 50 meter tidak ambrol. Untuk tindak lanjutnya jadi nunggu panen, karena di situ ada lahan persawahan warga dan juga cuaca, intinya sudah ada pernyataan dari rekanan sudah siap perbaiki sesuai jastek, hanya tinggal tunggu kondisi,” tambahnya.
Selain itu dukungan pabrikan terkait beton dan alat berat sudah ada, dan di lokasi masih standby dua alat excavakator yang di parkir dekat kantor direksi.
“Ini masa pemeliharaan 1 tahun untuk perbaikan kita batasi 150 hari selesai sesuai kondisi cuaca ( banjir/ air bengawan tinggi),” terangnya.
Iwan menambahkan pekerjaan perbaikan yang telah dilakukan sampai saat ini diantaranya pengurangan beban area belakang pancang, penyiapan jalur akses alat berat dan material pancang, pemasangan matras bambu untuk meningkatkan daya dukung tanah. Serta alat excavator dua buah dan personil tenaga tukang sebagian sudah di lokasi.
“Yang signifikan terkait pemancangan paku bumi baru menunggu sikon lokasi,” jelasnya.
Sementara Pj Bupati Bojonegoro, Adriyanto mengatakan, proyek itu kontraktor diminta untuk segera perbaikan. Karena proyek tersebut masih dalam tangung jawab kontraktor, dan masih masa perawatan.
Selain itu Pj Bupati, juga sudah meminta Kepala Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air, Heri Widodo, untuk segera mengingatkan kontraktor, supaya segera dilakukan perbaikan.
Sebelumnya, pembangunan proyek pelindung tebing ini, dimenangkan oleh PT yang beralamatkan di Kota Surabaya, dengan nilai harga perkiraan sendiri (HPS) sebesar Rp39,6 miliar.
Peroyek pelindung tebing sungai sepanjang 980 meter ini, telah selesai 100 persen dan tidak ada masalah pada akhir Desember 2024 lalu. Kemudian pada awal Januari 2025, ada banjir yang cukup besar membuat bangunan tebing tersebut sleding. [bas.kt]