Situbondo, Bhirawa
Pasca tragedi bencana banjir bandang yang melanda wilayah Kecamatan Kendit beberapa hari lalu, membuat keluarga besar SMKN 1 Kendit, tidak terus berpangku tangan. Sebaliknya, sekolah kejuruan yang kini dipimpin Susiana SP harus move on untuk memulihkan kondisi sekolah, psikologi siswa dan mengembalikan kondisi sarana prasarana seperti sediakala.
Menurut Kepala SMKN 1 Kendit Susiana SP, kegiatan kegiatan belajar mengajar di sekolah kini mulai kembali pulih. Meski dihadapkan dengan berbagai keterbatasan, aku Susiana, semangat belajar siswa dan guru tak surut. Hal ini terlihat dari antusiasme peserta didik yang kembali mengisi ruang-ruang kelas setelah proses pembersihan dan perbaikan selesai dilakukan pihak sekolah.
“Banjir yang terjadi pada tanggal 4-5 Februari 2025 lalu sempat menggenangi kompleks SMKN 1 Kendit hingga menyebabkan aktivitas belajar mengajar terhenti sementara. Namun, berkat kerja sama antara pihak sekolah, Cabang Dinas Pendidikan dan relawan, proses pemulihan berjalan dengan cepat,” tutur mantan Kepala SMKN 1 Situbondo itu.
Selama beberapa hari terakhir, lanjut Susiana, tim relawan dan tenaga kebersihan bekerja keras membersihkan lumpur dan memperbaiki fasilitas sekolah yang rusak. Selain itu, ulas Susiana, pihaknya juga membuat inovasi baru agar psikologi dan religius siswa kembali meningkat. “Nama inovasinya yaitu Gersholbeh (Gerakan Sholat Berjamaah) bersama SMKN 1 Kendit. Ini untuk memulihkan psychologi dan keagamaan siswa,” tutur Susiana.
Susi-panggilan akrabnya mengungkapkan rasa syukurnya atas dukungan dari berbagai pihak. Selain itu, Susi, juga patut berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu. Meski kondisi belum sepenuhnya normal, kata Susi, semangat belajar siswa tetap tinggi.
“Ya, selain pemulihan fisik, pihak sekolah juga memberikan perhatian khusus pada pemulihan psikologis siswa. Beberapa kegiatan trauma healing dilakukan untuk membantu siswa mengatasi dampak psikologis pasca banjir. Kami ingin memastikan bahwa siswa tidak hanya siap secara fisik, tetapi juga mental sudah siap kembali belajar,” terang Susi.
Khusus untuk mempersiapkan ujian praktek kompetensi yang akan dilaksanakan untuk kelas XII, sambung Susiana, SMKN 1 Kendit membuat program Gerakan Sholat Berjamaah (Gesholbeh) di Sekolah. Kedepan ini akan terus digalakkan secara berkesinambungan agar kondisi mental spiritual keluarga besar SMKN 1 Kendit khususnya siswa dapat kembali bersemangat dalam mengikuti proses pembelajaran di sekolah seperti sedia kala.
“Dengan munculnya semangat gotong royong dan tekad yang kuat, kegiatan pembelajaran di wilayah terdampak banjir perlahan kini kembali normal. Meskipun ada beberapa ruangan belum pulih sepenuhnya seperti Laboratoriun TBSM, Laboratorium TKJ dan Laboratorium Akutansi sehingga kini masih memanfaatkan sarana yang masih bisa digunakan,” tukas Susi. seraya berharap, proses pemulihan dapat menjadi momentum untuk memperkuat sistem pendidikan yang lebih tangguh dalam menghadapi bencana di masa depan.
Sementara itu, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Bondowoso-Situbondo, Drs. Slamet Riyadi, M.Pd, menyatakan, pihaknya berkomitmen untuk memastikan bahwa kegiatan pembelajaran di SMKN 1 Kendit segera kembali normal. Meski ada beberapa kerusakan, aku Slamet Riyadi, pihaknya juga menyiapkan langkah-langkah darurat, termasuk penggunaan ruang kelas darurat dan bantuan peralatan belajar.
“Salah satu sekolah yang terkena dampak bencana banjir bandang adalah SMKN 1 Kendit. Alhamdulillah kini telah memulai kembali kegiatan belajar mengajar sejak tanggal 14 Februari 2024. Semoga sekolah yang dipimpin Susiana, S.P itu bisa memulihkan kondisi sekolah secara normal,” pungkas mantan Kepala SMAN 1 Sukosari, Bondowoso itu. [awi.wwn]