Surabaya, Bhirawa
Momen pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Indonesia , menjadi hal menarik menjadi media edukasi pembelajaran kenegaraan bagi dunia pendidikan. Demikian pula dengan pemasangan dan penggantuian foto presiden dan wakil presiden.
Pembelajaran tersebut diterapkan oleh salah satu Sekolah Dasar, Salah satunya SD Katolik Pencinta Damai Surabaya, yang mengedukasi para siswa dengan perkenalkannya nama Presiden dan Wakil Presiden baru periode 2024-2029.
Pembelajaran yang selalu di adakan setiap lima tahun sekali oleh sekolah setiap bergantiannya presiden, bertujuan mengedukasi para siswa untuk mengerti regulasi dalam pemerintahan Indonesia.
Wakil Kepala Sekolah SD Katolik Pencinta Damai, Irene Sylvia Sari S, S. Pd, saat ditemui menjelaskan pembelajaran supaya siswa memiliki pengetahuan luas dalam kenegaraan.
“Edukasi ini agar siswa memiliki pengetahuan dan wawasan luas, serta menumbuhkan rasa nasionalisme dalam diri mereka” ungkapnya.
Lanjut Wakepsek Katolik Pencinta Damai, mengatakan pembelajaran seperti ini biasanya masuk dalam pembelajaran pendidikan pancasila jadi sangat penting diberikan ke para siswa. “Pembelajaran yang diberikan rata bagi siswa kelas 1 sampai 6 SD” imbuhnya.
Irene berharap wawasan siswa terbuka luas, bisa menerima demokrasi negara, jadi mereka mengerti bagaimana negera demokrasi, ketika nanti mereka menginjak usia sudah bisa memilih mereka bisa menerapkan demokrasi.
“Wasan mereka terbuka luas serta bisa mengerti demokrasi negara, salah satunya penerapannya di sekolah lewat pemilihan ketua kelas dan anggotanya, jadi mereka memilih sendiri atau nanti ketika mereka membentuk sebuah kelompok belajar, mereka harus menentukan sendiri. Mulai dari anggota, tema pembelajaran. Dengan itu mereka memilih sendiri dan harus bertanggung jawab pada pilihannya.” paparnya.
Sementara itu, Guru Wali Kelas 6B, Agnes Susantiningrum, dalam mengajar siswa di berikan edukasi mulai nama presiden dan wakil presiden kali ini siapa, dari mana serta pengalaman sebelum jadi presiden.
“Saya bisanya memberi pemaparan dengan tebak-tabakan serta memceritakan biografi dari presiden dan wakil presiden, mulai dari Presiden pertama sampai sekarang” kata Agnes.
Agnes berharap dari edukasi seperti ini, siswa harus memiliki harapan baru, agar pendidikan lebih baik.
“Yang paling penting bagi siswa adalah harus menata masa depan lebih baik kedepan, serta menumbuhkan rasa cinta negara, sebab anak di era sekarang banyak kurang tahu dengan negara sendiri” tuturnya. [ren.gat]
