Surabaya, Bhirawa.
Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Rafael Granada Baay menyambut kunjungan kerja (kunker) Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono di Balai Prajurit Makodam V/Brawijaya, Surabaya, Senin (5/8). Kunker Wamentan ini dalam rangka antisipasi darurat pangan di wilayah.
Pangdam menjelaskan langkah-langkah mengantisipasi terjadinya darurat pangan. Termasuk faktor perubahan iklim ekstrim dari musim hujan atau musim kemarau, bisa menyebabkan produksi pertanian menurun dan berdampak pada ketahanan pangan.
“Pemerintah mempunyai langkah-langkah dalam mewujudkan ketahanan pangan dan memastikan ketersediaan kebutuhan pangan nasional. Kami pun mendukung hal itu dengan program perluasan areal tanam atau PAT melalui pompanisasi,” jelas Pangdam.
Alumnus Akmil 1993 ini menambahkan, program pompanisasi merupakan bentuk kerja sama antara Kementerian Pertanian dengan TNI. Program itu, digagas dalam rangka mengantisipasi terjadinya darurat pangan.
“Capaian PAT untuk Provinsi Jatim, saat ini sudah mencapai 73.453 hektar. Kodam V/Brawijaya bersama seluruh unsur di wilayah akan terus melanjutkan PAT secara masif sampai dengan target 100 persen,” tegasnya.
Sementara itu, Wamentan, Sudaryono menegaskan kedatangannya ini dalam kaitannya menyamakan persepsi. Serta memberikan arahan terkait tujuan peningkatan produksi beras. Yakni dengan penambahan areal tanam.
“Dengan keinginan kita mempunyai beras banyak, maka panennya harus lebih banyak. Caranya dengan menanam lebih banyak,” tegasnya.
Bulan-bulan depan, lanjut Sudaryono, kita dihadapkan dengan kemarau dan El Nino. Hal itu harus diantisipasi dari sekarang. Pihaknya pun sudah membagi pompa, dan pompanya harus dimanfaatkan semaksimal mungkin, sehingga produktivitasnya bertambah.
“Lahan-lahan yang kurang maksimal, kita mamfaatkan semaksimal mungkin. Yang selama ini lahan tidur, bisa dimanfaatkan dengan hasil yang maksimal,” pungkasnya. [bed.dre]
