Kota Madiun, Bhirawa
Meski berstatus pemerintah kota, ternyata kota Madiun masih menjadi salah satu sentra area padi di wilayah Madiun Raya. Kemarin, Rabu (17/7) Kelompok Tani Rukun Santoso Kelurahan Sogaten menggelar panen raya masa tanam II tahun 2024, di area persawahan, Jalan Raya Sidomulyo, Kelurahan Sogaten, Kecamatan Manguharjo Kota Madiun, Rabu (17/7).
Total ada 38 hektare sawah yang panen di masa tanam II ini. Adapun padi yang ditanam merupakan varietas Inpari 47. Setiap hektare sawah sukses menghasilkan 7 ton beras.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Pj. Wali Kota Madiun Eddy Supriyanto pun mengapresiasi upaya yang telah dilakukan oleh para petani untuk menghasilkan panen terbaik di masa tanam II ini.
“Ini luar biasa karena padi yang ditanam adalah padi unggulan. Sehingga harganya lebih tinggi dari padi biasa di pasaran,” ujarnya.
Untuk itu, Pj Wali Kota terus mendorong agar petani dapat menanam padi dengan varietas unggulan. Bahkan, memiliki daya tawar lebih tinggi. Misalnya, seperti beras non pestisida. Sehingga, hal ini bisa meningkatkan daya saing produk pertanian dari Kota Madiun. Meski luasan lahan pertanian tidak besar.
Adapun di Kota Madiun, luas lahan pertanian yakni 890 hektare. Terbesar ada di Kecamatan Kartoharjo mencapai 377 hektare, Manguharjo 291 hektare, dan Taman 216 hektare.
Kessempatan itu, Pj Wali Kota menyatakan, Pemkot Madiun akan terus mendampingi petani untuk meningkatkan panen. Serta, mendukung dengan berbagai bantuan, termasuk pupuk subsidi, agar petani lebih bersemangat.
“Pemerintah harus hadir. Jangan sampai petani mengalami kesulitan. Justru kita bantu, termasuk penjualannya agar harganya bagus dan petani sejahtera,” tandasnya. [dar.gat]
