27 C
Sidoarjo
Thursday, October 24, 2024
spot_img

Pakar UM Surabaya: Ajarkan Pola Pikir Matematis

Prabowo Ingin Kenalkan Matematika di Bangku TK

Surabaya, Buirawa
Pembangunan SDM dibidang Science, technology, engineering, and mathematics (STEM) jadi fokus utama Presiden Prabowo. Langkah utama yang disiapkan yakni meminta Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Prof Abdul Mu’ti mengenalkan matematika sejak duduk di bangku TK. Ini dilakukan untuk peningkatan kualitas pendidikan dibidang matematika.

Arahan ini pun mendapat perhatian Pakar Pendidikan Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya Achmad Hidayatullah. Menurutnya gagasan yang disampaikan presiden Prabowo dapat mendorong kecintaan anak-anak akan pelajaran matematika. Jika diberikan metode yang tepat akan mendorong kemampuan siswa untuk jenjang pendidikan selanjutnya.

“Namun, ada catatan yang perlu diperhatikan. Saya harap matematika untuk tingkat TK tersebut jangan dimaknai sebagai simbol, angka-angka dan operasi matematika. Karena pada usia tersebut anak belum cocok memahami simbol dan operasi matematika,” ujar Dayat sapaan akrabnya, Kamis (24/10).

Dayat berpandangan mengenalkan matematika di tingkat TK bisa dimulai dengan mengajarkan siswa terhadap pola pikir matematis, seperti mengenalkan pola berpikir, dengan cara kreatif.

“Matematika dapat dikenalkan melalui media dan permainan kreatif seperti mengajarkan pola warna matematika. Membandingkan ukuran benda yang lebih besar dan lebih kecil melalui benda konkret,” imbuhnya.

Dayat mencontohkan, guru bisa mengajarakan mana yang lebih banyak dan yang lebih sedikit dengan benda- benda konkrit. Contoh sederhananya, guru dapat membimbing siswa untuk mengenali apakah mainan yg dimiliki lebih sedikit atau lebih banyak dari mainan temannya.

Berita Terkait :  Pelajar Sekolah Khadijah Surabaya Dimotivasi Syekh Afeefuddin Al Jailani

“Mendorong keingintahuan siswa mengenai pola dalam matematika, kuantitas seperti besar atau kecil, banyak dan sedikit tentunya dengan dukungan benda konkrit. Jadi misalkan siswa akan memahami jika mobil-mobilan saya sepertinya terlalu besar, dan tidak bisa masuk ke toples,” paparnya.

Artinya, tambah dia, dalam konteks ini mengenalkan matematika lebih pada memberikan siswa pengalaman nyata. Kepercayaan diri, kompetensi, dan ketertarikan siswa pada matematika akan mengalir ketika pengalaman pengalaman baru bermakna dan terhubung dengan pengetahuan dan pengalaman sebelumnya.

“Jadi yang perlu ditekankan sekali lagi, konsep matematika di TK janganlah diterjemahkan dalam bentuk mengajar angka-angka dan operasi bilangan sejak dini. Namun yang jauh lebih penting, pemerintah juga perlu memperhatikan kesejahteraan guru serta tidak membebani guru dengan banyak administrasi lagi,” tandasnya.

Sementara itu, pengenalan matematika di tingkat TK merupakan salah satu upaya Presiden Prabowo dalam memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia. Menurut Mendikdasmen, Prof Abdul Mu’ti, pilihan lain yang dilakukan Presiden yakni adanya aturan untuk pelatihan guru matematika. Opsi lainnya, kata dia, meningkatkan pengajaran matematika di sekolah dasar (SD) kelas satu hingga empat.

Sebelumnya, mutu pendidikan Indonesia merosot selama 10 tahun pemerintahan Presiden Jokowi. Hal itu terlihat dari Programme for International Student Assessment (PISA) yang dilakukan Organization for Economic Co-operation and Development (OECD). Penilaian itu mengukur kemampuan siswa berusia 15 tahun dalam tiga aspek. Salah satunya kompetensi matematika.

Berita Terkait :  HUT Golkar Ke-60, Golkar Surabaya Akan Berangkatkan 60 Bus Ziarah Wali 5

Skor kemampuan matematika pelajar di Indonesia 386 pada 2015, 379 pada 2018, dan 366 pada 2022. Skor PISA Indonesia selalu di bawah rata-rata dunia. Rata-rata skor PISA di dunia dalam rentang 472 hingga 489. [ina.fen]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img