Total 171 korban, Rincian 104 Orang Selamat, dan 67 Meninggal Dunia
BPBD Jatim, Bhirawa
Tim Gabungan Basarnas, BPBD Jatim, TNI, Polri dan relawan yang tergabung dalam proses pencarian dan pertolongan korban ambruknya Musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny, Buduran Sidoarjo telah menuntaskan tuguasnya pada Selasa (7/10).
Material bangunan yang menggunung di awal kejadian, kini telah bersih setelah dilakukan aksi percepatan penanganan dengan menggunakan sejumlah alat berat.
Korban yang ditemukan hingga akhir kegiatan Operasi SAR, telah dibawa ke Posko DVI Ante Mortem di RS Bhayangkara Polda Jatim untuk diidentifikasi.
Kepala Basarnas RI, Marsdya TNI Mohammad Syafii bersama Sekdaprov Jatim, Adhy Karyono dan Kalaksa BPBD Jatim, Gatot Soebroto juga terus mendampingi proses evakuasi hingga tuntas.
Hadir juga sejumlah Kepala OPD di lingkungan Pemprov Jatim, di antaranya, Kadis PU Bina Marga Jatim, Kadis PRKP Cipta Karya dan Kadinsos Jatim.
Selama proses evakuasi, Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa bersama sejumlah Menteri telah memberikan perhatian khusus terhadap proses evakuasi korban, seperti, Menko Bidang PMK RI, Pratikno; Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto; Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo, dan Menteri Agama, Nazarudin Umar.
Kepala Basarnas RI, Marsdya TNI Mohammad Syafii di lokasi Opsar menyampaikan, per Selasa (7/10), operasi SAR secara resmi ditutup karena tugas pencarian dan penyelamatan dinyatakan sudah selesai. Penutupan kegiatan Operasi SAR ini ditandai dengan apel pasukan yang diikuti segenap elemen yang terlibat dalam proses evakuasi.
“Kami menyampaikan terima kasih kepada Tim Basarnas, BNPB, BPBD, TNI-Polri, relawan, dan seluruh elemen masyarakat yang sejak awal telah berjibaku melakukan evakuasi di zona terdampak,” ujarnya.
Kepala Basarnas juga menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada seluruh keluarga korban. “Semoga para korban mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT, dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan serta ketabahan,” ungkapnya.
Hingga akhir pencarian, Selasa (7/10) kemarin, dilaporkan total ada 171 korban. Dengan rincian 104 orang selamat, dan 67 meninggal dunia . Informasinya, pengawasan dan penanganan pasca kejadian akan dilanjut oleh BNPD dan Pemerintah daerah.

Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPD, Budi Irawan, juga melaporkan dari sisi teknis , operasi Basarnas ini telah dianggap selesai. Karena tidak ada lagi tanda-tanda korban dibawah reruntuhan bangunan. Namun kepastian korban, resmi akan dipastikan setelah proses DVI oleh Polda Jatim selesai.
Pada hari itu juga, perwakilan dari pengasuh Ponpes Al Khoziny, Zainal Abidin, sempat menyampaikan duka mendalam, karena para santri santri yang menjadi korban adalah kader yang istimewa.
Zainal juga menyampaikan bela sungkawa sebesar-besarnya kepada semua keluarga korban. Dan menyampaikan permohonan maaf kepada semua keluarga korban.
Dirinya yakin, semua santri yang menjadi korban adalah mati syahid, karena berpulang ketika menjalankan kewajiban salat lima waktu.
“Kami juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang selama ini turut membantu proses evakuasi,” kata Zainail Abidin, yang juga alumni Santri Ponpes Al Khoziny itu, saat berada di Posko Darurat Basarnas di lokasi Ponpes Al Khoziny, Buduran.
Sebelumnya, Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa juga menegaskan, Pemprov Jatim akan terus berada di lokasi hingga seluruh korban berhasil diidentifikasi dengan aman dan tuntas. Per Selasa (7/10), fokus penanganan korban akan beralih di RS Bhayangkara Polda Jatim bersama Tim DVI.
Selain proses identifikasi korban, Pemprov Jatim bersama para relawan juga memberikan pelayanan kepada wali santri, yaitu berupa pendampingan psikologis, penguatan spiritual dan kegiatan lainnya. [bed.kus.gat]


