Dukung Peneliti Muda, Kadindik Jatim Harapkan Ada Pengembangan Inovasi
Surabaya, Bhirawa
Mangrove bisa diolah menjadi minuman probiotik. Inovasi ini dibuat lima siswa SMAN Taruna Nala Malang dengan memanfaatkan buah dari tanaman mangrove. Alhasil, inovasi inipun sukses meraih prestasi membanggakan dengan torehan medali emas dalam ajang bergengsi bertaraf internasional Global Competition of Life Science Event (Glocolis) 2024 kategori Food Science and Nutrion yang digelar pada 30 Agustus-2 September 2024 di Universitas Muhammadiyah Malang.
Kelima siswa ini Pandu Bangun Nusantara, Wajendra Astu Mulyana, Julian Marino Brigifio, Kayla Hasna Wira Khairunisa dan Batrisya Miranti Nareswari. Diceritakan Ketua Tim, Pandu, pada ajang ini pihaknya bersaing inovasi dengan 300 peserta dari 17 negara. Mengikuti kompetisi secara tatap muka, Pandu menjelaskan timnya membuat inovasi Mangrove Yoghurt (Sonneratia sp.) as an Effort for National Food Security.
“Kami manfaatkan buah Mangrove untuk kedaulatan pangan di Indonesia, seperti yang diketahui pasar buah mangrove ataupun pelaku UMKM masih sangat sedikit ditemukan sehingga kami berusaha melakukan penelitian kepada buah mangrove (pidada) ini,” ujar Pandu, Selasa (3/9).
Dari hasil penelitian itu, lanjut Pandu, ditemukan buah Mangrove sangat tinggi akan Karbohidrat dan protein. Selain itu, buah pidada ini juga mengandung serat yang tinggi, yodium, antioksidan dan iodin.
“Setelah kami teliti buah pidada memiliki kandungan antioxidan yang baik, kami membuat inovasi pada yoghurt sebagai alternatif pengobatan bagi anak anak ataupun lansia yang memiliki kesulitan terhadap konsumsi pill ataupun traditional medicine,” jelasnya.
Pengobatan ini, tambah siswa kelas XII ini, bisa untuk gangguan pencernaan dan penyakit degeneratif seperti gondok, stunting, sembelit dan sebagai vitamin untuk daya tahan karena senyawa antibodi dan imonostimulan berupa flavanoid dan alkaloid.
Prestasi ini pun diapreasiasi Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim, Aries Agung Paewai. Menurutnya banyak ajang kompetisi dibidang inovasi dan penelitian akan membiasakan siswa berpikir kritis sesuai dengan target Kurikulum Merdeka. Sebab, ide-ide inovatif sangat dibutuhkan untuk menyelesaikan persoalan yang terjadi ditengah masyarakat.
“Semakin kritis siswa dalam melihat persoalan melalui inovasi atau penelitian akan semakin membiasakan mereka untuk memecahkan masalah ditengah masyarakat. Karena mereka mengimplementasikan langsung hasil pembelajaran kurikulum merdeka,” terang Aries.
Pj Wali Kota Batu ini juga mengapresiasi lembaga pendidikan yang terus menghidupkan ekstrakulikuler Karya Ilmiah Remaja (KIR). Melalui KIR, sebut Aries, siswa dapat mengeksplorasi pemikiran-pemikiran inovatif untuk menghasilkan berbagai karya, baik berbasis teknologi, kesehatan, kreasi makanan ataupun minuman. Mengingat ekskul tersebut melatih siswa untuk mengasah kemampuan, daya kreativitas, jiwa sportivitas, dan meningkatkan rasa percaya diri.
“Inovasi yang dibuat siswa SMAN Taruna Nala ini kan untuk menjaga kedaulatan pangan dengan memanfaatkan buah dari tanaman mangrove ini diolah menjadi yoghurt. Padahal yang kita tahu, tanaman ini tumbuh di sekitar pesisir pantai untuk menahan abrasi. Tapi oleh siswa ternyata dimanfaatkan buahnya untuk dijadikan minuman probiotik bagi anak-anak dan Lansia,” ujarnya.
Atas terboson inovasi ini, Aries berharap akan semakin banyak siswa yang gemar meneliti dan menemukan banyak ide-ide inovatif. Serta mendorong agar ada pengembangan lanjutan dari inovasi yang dicetuskan para siswa. [wwn.fen]