26 C
Sidoarjo
Thursday, November 21, 2024
spot_img

OJK Malang Terus Edukasi dan Pelindungan Konsumen

Kota Malang, Bhirawa
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Malang, terus melaksanakan serangkaian program secara masif untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan.

Kepala OJK Malang, Biger A Magribi, menyebut Hingga 31 Oktober 2024, OJK Malang telah melaksanakan 103 kegiatan edukasi keuangan yang menjangkau 28.076 peserta.

“Selain melakukan edukasi kepada konsumen, OJK Malang juga terus melanjutkan fungsi pelayanan dan perlindungan konsumen yang dilakukan melalui layanan pengaduan konsumen dan layanan informasi debitur pada Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK),”tukasnya.

Dia menyebut sampai dengan 31 Oktober 2024, OJK Malang telah memberikan 1.394 layanan konsumen yang didominasi dengan layanan Pemberian Informasi (79,84 persen). “Topik layanan konsumen terbanyak masih terkait dengan kasus penipuan (10,47 persen) dan konsultasi seputar produk serta jasa keuangan (8,97 persen),”tambah Biger.

Berdasarkan sektor, topik layanan konsumen perusahaan perbankan mayoritas terkait dengan permasalahan agunan (10,69 persen), topik perusahaan pembiayaan mayoritas terkait dengan penipuan (10,45 persen), sedangkan topik perusahaan fintech mayoritas terkait dengan konsumen yang tidak merasa meminjam namun mendapatkan pencairan pinjaman (15,36 persen).

Dia juga menyebut sektor jasa keuangan di wilayah kerja OJK Malang terjaga sampai dengan bulan September 2024.

Bahkan tingkat inflasi di Kota Malang juga tetap terjaga hingga pada bulan Oktober 2024.

” Kota Malang mengalami inflasi year on year sebesar 0,20 persen, di atas Jawa Timur namun di bawah tingkat inflasi nasional yang masing-masing sebesar 0,15 persen dan 0,08 persen,”tambahnya. Disampaikan dia kelompok makanan, minuman, dan tembakau memberikan andil terbesar terhadap inflasi Kota Malang sebesar 0,10 persen.

Berita Terkait :  Personel Khusus Pengawal Pribadi untuk Pemilukada Bojonegoro Resmi Diserahkan

Selain itu, ditambahkan Biger, OJK Malang juga meberikan edukasi pasar modal kepada Kelompok Studi Pasar Modal Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) pada Rabu, 30 November 2024 lalu.

Biger berharap, kegiatan dan edukasi pasar modal seperti ini diharapkan dapat meningkatkan ketertarikan masyarakat terhadap investasi di Pasar Modal dengan memahami Pasar Modal secara komprehensif.

Pihaknya juga menyampaikan kredit dan/atau pembiayaan di wilayah kerja OJK Malang masih tertuju kepada 3 (tiga) sektor ekonomi utama yaitu Perdagangan Besar dan Eceran (Rp21,54 triliun; porsi: 21,30 persen), Industri Pengolahan (Rp17,76 triliun; porsi: 17,56 persen), dan Untuk Pemilikan Peralatan Rumah Tangga Lainnya (termasuk pinjaman multiguna) (Rp15,72 triliun; porsi: 15,54 persen).

Di sisi lain, sektor ekonomi dengan tingkat kredit dan/atau pembiayaan bermasalah tertinggi adalah Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib (17,77 persen), Perantara Keuangan (11,88 persen), dan Untuk Pemilikan Ruko atau Rukan (7,73 persen). [mut.hel

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img