Sidoarjo, Bhirawa
SMP PGRI 1 Buduran Sidoarjo menggelar Outdoor Learning (ODL) ke Pulau Dewata Bali. Kegiatan yang dilaksanakan pada 20 – 22 Mei 2025 ini ditujukan untuk belajar sejarah, seni budaya, adat-istiadat, dan entrepreneur (kewirausahaan). Kegiatan ini merupakan agenda tahunan untuk murid yang akan lulus, setelah mengikuti ujian praktik dan ujian tulis di sekolah.
Kepala SMP PGRI 1 Buduran, Indrajayanti Ratnaningsih, S.Si, M.Pd, Gr. mengatakan, kegiatan tersebut ditentukan berdasarkan rapat yang dihadiri oleh pimpinan dan staf sekolah, para pengurus komite sekolah, dan para wali murid. Artinya, kegiatan digelar sesuai keputusan bersama yang sudah disetujui oleh para orang tua/wali murid.
“Secara prosedural, mengajukan surat dan proposal kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sidoarjo, dilampiri salinan uji kir bus dari Dinas Perhubungan,” ujarnya, Jumat (23/5).
Indrajayanti juga menanbahkan kegiatan ODL juga dilakukan untuk menambah wawasan dan pengalaman serta membiasakan para murid untuk belajar secara langsung mengenal tempat-tempat wisata sejarah, seni dan budaya, serta kewirausahaan di Pulau Bali. “Bisa berinteraksi secara langsung dengan lingkungan, adat-istiadat, kebiasaan masyarakat sebagai laboratorium alam,”tambah dia.
Menurutnya, para siswa bisa lebih aktif melalukan observasi (pengamatan) secara langsung objek-objek yang dikunjungi, melakukan wawancara (tanya jawab) dengan pihak pengelola objek wisata, serta melatih kompetensi berkomunikasi dengan narasumber dan warga masyarakat, termasuk turis dari manca negara.
Bahkan, bisa membuktikan sendiri pengetahuan yang pernah dibaca dalam buku dengan mengunjungi langsung objek-objeknya. Secara khusus, ODL Study Tour ke ‘Pulau Dewata’ Bali ini bertujuan untuk menghilangkan kejenuhan dalam pembelajaran dengan berekreasi (refreshing); dan memotivasi para murid untuk lebih bersemangat belajar dengan daya tarik objek.
Dalam kegiatannya, SMP PGRI 1 Buduran Sidoarjo mengunjungi Pie susu, Krisna Oleh-oleh, Tari Kecak di GWK (Garuda Wisnu Kencana), Museum Bajra Sandhi, Cening Bagus, Joger, dan Desa Adat Panglipuran. Para murid dalam berkegiatan dibekali LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) untuk pengumpulan data.
Masing-masing kelompok terdiri dari 3 – 4 orang siswa, yang harus bekerja sama membuat laporan ODL.
Ketua Panitia ODL Bali SMP PGRI 1 Buduran, Dra. Eva Wahyuda, M.Pd mengatakan, pihaknya sangat bersyukur kegiatan tersebut akhirnya bisa terwujud. Yang semula terjadwal pada bulan Februari, harus ditunda hingga bulan Mei 2025.
Pascapencabutan Surat Edaran Bupati Sidoarjo tentang larangan ODL ke luar daerah/pulau, maka regulasi kembali kepada aturan lama: Peraturan Bupati Sidoarjo Nomor 29 Tahun 2021.
“Meskipun sempat tertunda, kami merasa lega. Sebab, sudah bisa melayani dan memberikan yang terbaik untuk para murid dan wali murid, serta masyarakat. Kami pun patuh kepada Pemkab Sidoarjo untuk tidak mengunjungi objek-objek wisata alam yang rawan bahaya dan bencana, seperti, pantai, sungai, danau, dan gunung,”jelasnya.
Sementara itu, Kaur Humas SMP PGRI 1 Buduran, Drs. Koesmoko mengatakan, dalam kegiatan tersebut pihaknya juga menjalin komunikasi dan kemitraan dengan pelaku usaha di Bali, di antaranya Krisna Oleh-Oleh dan Cening Bagus. “Kerja sama berupa pembelajaran seni budaya dan pendidikan kewirausahaan,”ujarnya.
Khususnya di Krisna Oleh-Oleh, para siswa belajar mulai dari mengenal pie susu Ajik melalui presentasi dari tim Krisna, variannya, alat dan bahan, proses produksi, pencetakan, pengemasan, pelabelan, distrubisi, promosi, dan penjualan, serta tata kelola keuangan perusahaan yang baik. [ina.wwn]


