Pemprov Jatim, Bhirawa
Warga Kecamatan Karas, Magetan, AA mengalami gangguan jiwa sejak 20 tahun lalu. Karena kondisinya yang tidak stabil, pria berusia 39 tahun itu dikurung dalam kamar khusus selama empat tahun terakhir demi mencegah tindakan yang meresahkan keluarga.
Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Karas bersama kepala desa dan perangkat desa setempat, petugas kesehatan jiwa Puskesmas Karas melakukan asesmen terhadap AA, Selasa (25/3), pukul 09.30 WIB.
Dari hasil asesmen, diketahui AA pernah menjalani berbagai pengobatan, baik medis maupun nonmedis, termasuk perawatan di beberapa rumah sakit jiwa. Namun, karena kesulitan dalam mengonsumsi obat secara rutin, pengobatannya sering terputus.
TKSK Karas, Edi Murdianto menegaskan, pentingnya upaya rehabilitasi bagi AA agar mendapatkan kehidupan yang lebih layak. ”Kami memahami kondisi keluarga yang kesulitan dalam menangani AA, sehingga perlu solusi yang lebih baik,” terangnya.
Sehingga Edi mengaku, pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak terkait agar AA bisa segera mendapatkan layanan rehabilitasi di Unit Pelaksana Teknis Rehabilitasi Sosial Bina Laras (UPT RSBL) Kediri Dinas Sosial (Dinsos) Jatim.
Selain itu, Edi juga menekankan pentingnya perawatan medis yang berkelanjutan agar kondisi AA bisa lebih stabil. ”Untuk sementara, kami bersama pemerintah desa akan mengevakuasi AA ke RSUD dr. Soeroto Ngawi agar mendapatkan penanganan medis lebih lanjut. Kami berharap dengan pengobatan yang lebih teratur, AA bisa berangsur membaik dan tidak lagi harus dikurung,” tambahnya.
Dengan demikian, setelah melewati proses perawatan medis, AA diharapkan bisa diterima sebagai Penerima Manfaat (PM) di UPT RSBL Kediri. Sehingga bisa kembali memulihkan fungsi sosialnya. Pihak keluarga dan pemerintah desa berharap langkah ini bisa meningkatkan kualitas hidup AA serta memberikan solusi yang lebih baik bagi keluarganya. [rac.fen]