Pamekasan, Bhirawa
Murid Taman Kanak-kanak Sekolah Alam Excellentia sudah mempunyai disiplin dan patriotism. Gambaran ini terlihat saat mereka melangsungkan upacara bendera memperingati HUT Kemerdekaan RI ke-79, pada Hari Sabtu (17/8) lalu.
Mohammad Sastra Gani dari kelas TKB, mengomandani 60 orang dari 150 murid TK Sekolah Alam Excellentia, secara sigap dan lantang melaporkan jalan upacara bendera kepada Pembina Upacara yang juga Kepala Sekolah TK Alam Excellentia, Ibu Ulfatul Hasanah.
Runtutan acara, mereka mengikuti pengucapan Dasar Negara Indonesia Pancasila dipimpin inspektur upacara. Lalu, membacakan Mukadimah UUD 1945 oleh murid TK Sekolah ini secara lantang dan tegas.
Detik-detik menegangkan, ketiga murid putri TK Sekolah Alam Exellentia, didaulat menjadi Paskibra. Dengan langka tegap membawa bendera merah putih menuju tiang bendera, yang berada di halaman sekolah, di Jalan Lawang Daya 26 Pamekasan, Madura, Jawa Timur.
Prok-prok, dibarengi ayunan lengan, layak paskibra sudah professional menuju tiang bendera. Suasana pun hening, menunggu mereka menautkan sang Merah Putih. Ketika, seorang paskibra berkata, “Bendera Siap”. Lagu Indonesia Raya, lalu berkumandang.
Menariknya upacara itu, pembina upacara Ibu Ulfatul Hasanah mengajak berkomunikasi dua arah. Yaitu, ”Kita ini tinggal di mana ? Kapan Negara Indonesia merdeka ? Pancasila ada berapa sila ? Termasuk nasehat-nasehat harus patuh kepada orangtua dan hormat kepada guru”.
Ibu Ulfatul Hasanah berharap, upacara bendera mempringati HUT RI ke-79 ini sebagai wujud menanamkan rasa cinta tanah air. Ke depan, anak-anak ini mengerti Negara Kesatuan Republik Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945.
“Mempunyai perasaan cinta tanah air. Besar nanti terkenang. Anak-anak ini pernah diajari oleh Guru-gurunya semasa masih TK. Semoga ini menjadi ilmu dan bisa diamalkan, berbuat baik dari lingkungan, teman dan keluarganya,” ucapnya.
Ibu Ulfatul Hasanah menjelaskan, upacara bendera sudah ini sudah yang ke empat kalinya. Pernah diadakan sebelum adanya Covid 19. Waktu itu, sekitar tiga kali ucapara 17 Agustusan. Lalu ditiadakan. Baru 2024 ini digelar kembali.
Ketika ditanyakan, bagaimana melatih para siswa TK ? Ulfa menjelaskan, kalau dibilang sulit memang sulit. ”Alhamdulillah, dua minggu bimbingan diberikan anak-anak ini bisa. Tentu, petugas upacara itu sudah melalui seleksi dan dilihat kiprahnya pada kegiatan Pramuka dan pelajaran PBB,” ucap Bu Ulfa-sapaan akrabnya. [din.fen]
