Sebanyak 612 siswa baru SMK Negeri 1 Bojonegoro mengikuti kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) tahun ajaran 2025/2026.
Bojonegoro, Bhirawa.
Sebanyak 612 siswa baru SMK Negeri 1 Bojonegoro mengikuti kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) tahun ajaran 2025/2026 yang dimulai pada Senin, 14 Juli 2025. Kegiatan yang berlangsung selama lima hari ini menjadi gerbang awal bagi peserta didik baru untuk mengenal lingkungan sekolah dan membangun karakter positif.
Upacara pembukaan berlangsung khidmat di halaman sekolah pada pukul 07.00 WIB. Kepala SMK Negeri 1 Bojonegoro, Roedi Agus Setyoono, secara resmi membuka MPLS dan memberikan sambutan inspiratif kepada seluruh siswa baru.
Dalam sambuntannya, Roedi menyampaikan bahwa MPLS bukan hanya sekadar pengenalan fisik sekolah, tetapi lebih dari itu merupakan ajang untuk membentuk karakter, menanamkan kedisiplinan, serta mengenalkan nilai-nilai yang akan menjadi bekal penting selama menempuh pendidikan.
“Kami menyambut kalian semua dengan hangat. Jadikan hari-hari MPLS ini sebagai kesempatan untuk mengenal sekolah ini lebih dalam, menjalin pertemanan, dan mulai membangun cita-cita,” ujar Roedi.
MPLS tahun ini mengusung tema “Ramah” Membangun Generasi Disiplin dan Berkarakter Menuju SMK Hebat.” Dalam lima hari pelaksanaan, siswa akan mengikuti berbagai kegiatan seperti pengenalan struktur organisasi sekolah, tata tertib, kurikulum, hingga kegiatan ekstrakurikuler.
Tak hanya teori, MPLS juga diisi dengan sesi motivasi, pelatihan baris-berbaris, pengenalan budaya sekolah, serta permainan edukatif yang bertujuan untuk melatih kerja sama dan kekompakan antar siswa.
Meski cukup padat, antusiasme peserta tetap tinggi. Salah satu siswa baru, Tri Nurhayati, mengaku senang dan merasa terbantu dalam proses adaptasi.
“Awalnya saya gugup, tapi setelah ikut MPLS, saya jadi lebih percaya diri. Kakak-kakak OSIS juga sangat ramah dan banyak membantu kami,” ujarnya.
Dalam rangka mendukung siswa dari keluarga kurang mampu, pihak sekolah melibatkan 12 guru sebagai orang tua asuh. Pada hari pertama MPLS, digelar penyerahan simbolis bantuan berupa satu stel seragam putih abu-abu kepada siswa yang membutuhkan. Orang tua siswa turut diundang untuk menyaksikan secara langsung penyerahan bantuan tersebut.
Program ini menjadi wujud kepedulian sekolah terhadap kesetaraan kesempatan belajar bagi semua siswa.
Selain itu, MPLS juga menjadi momentum untuk menanamkan kesadaran sosial melalui kampanye bertajuk “NO Judul dan NO Pinjol.” Siswa dihimbau untuk menjauhi praktik pemberian label negatif antarteman (judul) dan tidak terlibat dalam pinjaman online (pinjol) yang merugikan.
MPLS SMK Negeri 1 Bojonegoro tahun ini menjadi bukti bahwa pengenalan sekolah bisa dilakukan dengan cara yang hangat, bermakna, dan penuh nilai pendidikan karakter. (bas.hel.).