AKP M Taufik Nabila
Kasatlantas Polres Tulungagung, AKP MTaufik Nabila, mengaku sudah melakukan koordinasi dengan Dinas Perhubungan Kabupaten Tulungagung terkait penambahan unit Elektronic TrafficLaw Enforcement (ETLE).
Saat ini keberadaan ETLE di Kota Marmer dirasa sangat minim dan hanya ada di Persimpangan Tamanan.
“Di Tulungagung baru ada satu unit ETLE. Karena itu, perlu ada penambahan,” ujar Kasatlantas Taufik Nabila, Minggu (16/11).
Perwira pertama polisi yang murah senyum dan pernah kuliah di Negeri Sakura Jepang ini mengungkapkan sudah waktunya ETLE di Kota Marmer ditambah. Terlebih di utara dan timur wilayah Tulungagung rawan kecelakaan dan pelanggaran lalu lintas.
“Daerah utara, seperti di RSUD lama, kemudian Jepun dan ke arah timur, arah ke Blitar rawan laka dan pelanggaran lalu lintas,” bebernya.
Kasatlantas Taufik Nabila selanjutnya menyebut jika permintaan penambahan ETLE dikabulkan maka unit baru itu akan ditempatkan di persimpangan di wilayah rawan kecelakaan dan pelanggaran lalu lintas.
“Kalau memang ada tambahan, unit ETLE baru akan ditempatkan di persimpangan RSUD lama, kemudian persimpangan Jepun dan di persimpangan sekitar UIN SATU Tulungagung. Apalagi, terkait masalah bus rata rata ngeblong dan melanggar ranbu- rambu di titik tersebut,” paparnya.
Namun demikian, ia menyadari pengadaan ETLE tidak semudah membalik telapak tangan. Butuh anggaran yang cukup besar.
“Jadi terkait banyaknya, nanti kami akan koordinasi lagi dengan Dishub Tulungagung,” terang pria yang lahir di Jakarta tahun 1991 itu.
Ayah seorang putri dan pernah bertugas di Polda Jabar dan Polda Jambi ini lebih lanjut mengakui pula jika keberadaan ETLE di Tulungagung termasuk yang paling minim di Jatim. Menurut dia, di Kota Blitar saja saat ini sudah terpasang tiga unit. ‘Di Kediri lebih banyak lagi,” tuturnya. [wed.gat]


