Pemdes Putatlor tumpah ruah ikuti acara sedekah bumi. foto: kerin Ikanto/bhirawa
Gresik, Bhirawa..
Ratusan warga Dusun Kletak, Desa Putatlor, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Sabtu (3/8/2024) tumpah ruah membanjiri jalanan desa untuk menggelar syukuran dengan mengarak aneka tumpeng dan gunungan hasil bumi keliling kampung.
Terlihat sejak pagi hari ratusan warga mulai dari orang tua, pemuda hingga anak- anak dengan rasa suka cita keluar rumah dengan mengenakan aneka baju adat jawa hingga menunggang kuda dan kereta kencana, untuk ikut serta memeriahkan perayaan sedekah bumi Dusun Kletak Putarlor.
Tradisi warisan leluhur yang dilaksanakan secara turun temurun oleh warga Dusun Kletak inipun mendapat apresiasi dan pujian dari Pemerintah Desa( Pemdes) Putatlor dan juga dari Wongso Negoro, anggota DPRD Gresik yang juga politikus muda partai Golkar asal Gresik selatan.
Pemdes Putatlor pun secara langsung menyampaikan rasa terima kasihnya pada panitia sedekah bumi dan warga masyarakat Dusun Kletak lantaran sangat guyub, rukun dan penuh semangat gotong royong dalam melestarikan budaya warisan para leluhur mereka yang menjadi cikal bakal terbentuknya Dusun Kletak
Hal senada juga disampaikan politikus Golkar Wongso Negoro. Usai arak-arakan arakan sedekah bumi, Wongso yang mengenakan penutup kepala adat jawa itu tidak henti- hentinya mengucapkan rasa terima kasih kepada warga Dusun Kletak, Desa Putatlor lantaran atas kepercayaan dan dukungan warga, dirinya kembali terpilih menjadi anggota DPRD Gresik untuk yang ketiga kalinya.
“Dengan sedekah bumi ini berarti panjenengan ingat pada leluhur jenengan. Sehingga kelestarian budaya ini perlu dibudayakan. Dengan adanya bersyukur pada hari ini berarti menyusukuri apa yang diberikan oleh Allah SWT. Mudah mudah yang menjadi keinginan panjenengan semua bisa segera terkabul, “kata Wongso.
Tidak hanya itu saja, Wongso juga mengingatkan, jika pada tahun 2024 ini akan dilaksanakan pemilukada, yakni pemilihan Bupati Gresik. Oleh karena itu dirinya mengajak seluruh warga masyarakat Dusun Kletak, Desa Putatlor untuk tetap menjaga persaudaraan dan tidak mudah terpecah belah hanya karena berbeda akan pilihan.
“Rukun nggeh. Nek mari nyoblos mari yo mari. Siapapun yang menjadi bupatinya masio ngunu gak ileng mareng sampean. Pesan saya, pemilihan apapun ayo kita rukun. Kegiatan apapun maupun sedekah bumi ayo kita rukun,” tutupnya.
PJ Kades Putatlor, Muh. Dayat yang juga hadir bersama Pemdes Putatlor, mengatakan jika dirinya mewakili Pemerintah Desa( Pemdes) Putatlor, merasa sangat terhormat telah diundang dalam kegiatan sedekah hasil bumi warga masyarakat Dusun Kletak.
“Saya atasnama PJ Kepala Desa Putatlor, mengucapkan banyak terima kasih saya diundang matur nuhun sangat. Saya baru kali ini di Dusun Kletak saya sempatkan. karena saya cinta pada warga Dusun Kletak, “ujarnya.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada panitia sedekah bumi Dusun Kletak. Yang mana pada pagi ini masyarakatnya sangat guyub dan rukun mudah mudahan rezekinya kedepan bisa melimpah dan masyarakat sejahtera,” harapnya.
Sementara itu Kepala Dusun Kletak, Susilo dalam sambutannya, menegaskan jika sedekah bumi tahun 2024 di Dusunnya untuk menyusukuri nikmat Allah yang diberikan kepada warga Dusun Kletak. Karena menurutnya siapapun yang pandai bersyukur akan diberikan kenikmatan.
“Sehingga kita sebagai hamba- Nya kita wajib bersyukur. Siapa yang bersyukur akan diberikan kenikmatan tetapi kalau kita lalai kita akan celaka,” lanjutnya.
Dijelaskan Susilo, selain acara sedekah bumi, juga akan ada ada acara ruwatan. Menurutnya ruwatan itu ada tiga makna yang salah satunya yakni ruwet.
“Kita memohon segera keruwetan di Dusun Kletak segera sirna. Ruwo artinya ramai. Kita berharap kampung kita ini ramai dan keamanannya akan terjaga. Perekonomian akan meningkat dan kesejahteraan warga akan terwujud,” bebernya.
Untuk diketahui, selain kemeriahan arak arakan tumpeng dan gunungan hasil bumi keliling kampung, sedekah bumi di Dusun Kletak juga diakhiri dengan berebut gunungan hasil bumi yang berisi aneka buah buahan, makanan hingga uang tunai, dengan harapan mendapatkan barokah. (eri.hel).