Surabaya, Bhirawa
Hari Pertama pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) tahun ajaran 2025/2026 berlangsung meriah dan gembira di Kota Surabaya. Beberapa sekolah memeriahkanya dengan acara dan konsep unik untuk menyambut siswa barunya. Seperti di SDN Kaliasin 1 Surabaya mengusung acara bertajuk makan sehat dan bergizi dan SDN Jemur Wonosari 1, Surabaya mengakat tema negeri Dongeng, Senin, (14/7).
Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Yusuf Masruh, memberi pesan ke sekolah supaya tidak ada perudungan pada masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) yang dimulai hari ini. “MPLS tingkat SD-SMP berlangsung ramah dan menggembirakan bagi siswa baru, melarang bullying dan kekerasan selama MPLS selama seminggu ke depan bahkan seterusnya,” jelasnya.
Yusuf juga mengigatkan kepada para guru-guru, supaya tetap melakukan pengawasan, kakak kelas yang melakukan mentoring ke siswa baru, harus tetap di bawah kendali guru. “Kami memaastikan Dispendik Surabaya hari ini melakukan pengawasan di semua sekolah Kota Pahlawan, dan untuk guru tetap monitoring kakak-kakak kelasnya jangan sampai dilepas sendiri,” ujar Yusuf.
Kepala Sekolah SDN Kaliasin 1 Surabaya, Sastro, mengukapkan tujuan mengambil konsep makanan sehat ialah untuk mengedukasi anak-anak bahwa makan bergizi dan sarapan sangat penting.
“Makan sarapan yang bergizi itu sangat bermanfaat bagi tubuh, dengan Guru-guru mengenakan kostum-kostum buah, sayur, tahu, tempe, sebagai cara edukasi ke murid baru dan hari pertama orang tua bisanya datang mengatar dari situ juga mengedukasi orang tua juga,”pungkas Sastro.
Sastro menambahkan selain guru, kakak kelas juga penampilan tarian-tarian dengan kostum petani, nelayan, dan pakaian hewan-hewan. terdapat 112 murid baru yang mengikuti MPLS yang nantinya di bagi 4 kelas.

“Tema tersebut juga cara sekolah agar anak-anak datang ke sekolah berusaha untuk belajar di SD tidak menakutkan, sebab ada kasus murid takut menagis berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan, karena takut, dari situ sekolah menyiapkan psikologis anak seneng, kalo sudah seneng mereka akan siap, sebagai kesan pertaman membantu,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SDN Jemur Wonosari 1 Surabaya, Suparman menyampaikan bahwa tema negeri dongeng terpilih sebagai cara untuk memotivasi anak dalam membangun impian.
“Saya mengibaratkan tiga orang yang membangun pondasi sama, namun dengan visi yang berbeda, satu ingin membangun gubuk, yang lain rumah, dan yang terakhir istana, pondasinya sama, tetpai memiliki impian berbeda, dari situ usaha, kolaborasi, dan semangat juga akan berbeda. sekolah ini, ingin membangun istana, yaitu mewujudkan impian peserta didik agar bisa meraih prestasi terbaik, karakter terbaik, dan tumbuh mandiri serta mampu berkolaborasi,” ceritanya.
Lanjut Suparman mengatakan terdapat 59 siswa baru kelas 1 yang mengikuti MPLS selama lima hari, pelaksanaannya anak-anak diajak mengenal lingkungan sekolah berbagai kegiatan kreatif antara lain teatrikal negeri dongeng, eksplorasi ruang kelas, pengenalan fasilitas, serta pembiasaan hidup sehat.
“Pihaknya turut mengenalkan tujuh kebiasaan anak hebat Indonesia hebat, antara lain bangun pagi, beribadah, olahraga, makan bergizi, gemar belajar, bersosialisasi, dan tidur lebih awal, kebiasaan tersebut tidak hanya berlaku di sekolah, tapi juga diharapkan bisa diterapkan di rumah, melalui kolaborasi dengan orang tua,” tutur Suparman. [ren.wwn]


