Kegiatan “Kadin Jatim Business Forum” yang digelar di Surabaya.
Surabaya, Bhirawa.
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur, Adik Dwi Putranto mengingatkan kepada seluruh Ketua dan pengurus Kadin kabupaten dan Kota di seluruh Jawa Timur untuk konsisten dalam meningkatkan mutu Sumber Daya Manusia (SDM) di seluruh sektor.
Adik menegaskan, untuk menyongsong Indonesia Emas 2045, pemerintah berupaya maksimal meningkatkan investasi. Namun upaya tersebut harus diimbangi dengan ketersediaan SDM yang berkualitas dan berdaya saing.
Dan sebagai mitra strategis pemerintah menuju Indonesia emas 2045, maka Kadin memiliki peran sendiri-sendiri, mulai dari tingkat pusat, provinsi hingga kabupaten dan kota yang disesuaikan dengan kebutuhan di masing-masing daerah.
“Kadin harus mempunyai peran yang berkelanjutan. Salah satu peran tersebut adalah yang terkait dengan peningkatan SDM. Apalagi Indonesia bakal menghadapi bonus demografi mulai tahun 2030,” kata Adik Dwi Putranto dalam “Kadin Jatim Business Forum” yang digelar di Surabaya, Minggu (27/10).
Untuk itu, mantan presiden Indonesia, Joko Widodo mengeluarkan Permen 68/2022 tentang revitalisasi pendidkan dan pelatihan vokasi. Berpedoman pada Perpres tersebut, maka pemerintah pusat telah membentuk Tim Koordinasi Nasional Vokasi (TKNV) yang dipimpin oleh Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK).
“Di Jatim sebenarnya telah ada TKDV (Tim Koordinasi Vokasi Daerah, red.) TKDV ini menurut saya paling bagus karena yang dibangun adalah kolaborasi semua stakeholder, mulai dari dunia usaha, dunia pendidikan dan pemerintah terkait,” jelasnya.
TKDV Provinsi Jawa Timur merupakan kepanjangan tangan dari Tim Koordinasi Nasional Vokasi (TKNV) untuk melakukan percepatan pelaksanaan Perpres 68/2022 di seluruh daerah di Jawa Timur. Saat ini ada sekitar 8 Kadin kabupaten kota yang telah membentuk TKDV.
“Target kami di tahun 2025 harus tuntas, TKDV harus terbentuk di semua Kadin Kabupaten Kota. Karena untuk menyongsong Indonesia emas, Tim ini sangat diperlukan,” ujar Adik.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Dewan Penasehat Kadin Jawa Timur, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mengatakan bahwa tantangan ekonomi global akibat ketegangan geopolitik dan perang Rusia-Ukraina serta Timur Tengah, memberi efek berantai kepada semua negara di dunia, termasuk Indonesia. Ancaman krisis ekonomi atau penurunan daya beli global yang melanda sejumlah negara, pasti berdampak kepada Indonesia.
“Untuk itu, semua pengusaha harus beradaptasi dengan cepat melakukan efisiensi di semua lini. Sekaligus menjalin hubungan yang lebih intens dan sinergi dengan para pembuat kebijakan, dalam hal ini pemerintah, baik di tingkat pusat, maupun di daerah,” tutur Anggota DPD RI dari Jatim tersebut.
Mski demikian, ia mengaku bersyukur bahwa apa yang disampaikan Presiden pada pidato pertama pada saat pelantikan, sesuai dan tetap dalam koridor visi misi besar yang telah disampaikan pada Pemilihan Presiden bulan Februari lalu. Di mana titik tekan pembangunan ekonomi adalah ekonomi yang berlandaskan Pancasila.
“Sehingga ekonomi yang berkeadilan menjadi inti dari pembangunan ekonomi Indonesia ke depan. Di mana salah satunya yang menjadi fokus dalam misi pembangunan Kabinet Merah Putih adalah memastikan industri di dalam negeri berjalan dengan sehat, sehingga terjadi penyerapan tenaga kerja, serta pembangunan Sumber Daya Manusia,” pungkas LaNyalla. [riq.ca]