BPBD Jatim, Bhirawa
Lagi-lagi inovasi penanggulangan bencana yang dimiliki BPBD Jatim menuai pujian. Kini pujian dan kekaguman datang dari Menteri Pembangunan Internasional, sekaligus Menteri Multikulturalisme dan Menteri UKM Australia, Anne Aly yang mengunjungi Kantor BPBD Jatim, Selasa (5/8).
Didampingi Konjen Australia di Surabaya, Glen Askew; First Assistant Secretary, Southeast Asia Maritime Division, Department of Foreign Affairs, Lauren Bain, kedatangan Anne Aly disambut langsung Kalaksa BPBD Jatim, Gatot Soebroto bersama Sekretaris BPBD Jatim, Andhika N Sudigda.
Turut mendampingi, Kabid KL BPBD Jatim, Satriyo Nurseno; Plt Kabid PK BPBD Jatim, Dadang Iqwandy dan Plt Kabid RR BPBD Jatim, Dhani Aribowo.
Pada kesempatan ini, Anne Aly berkesempatan mengunjungi Taman Edukasi Bencana milik BPBD Jatim. Dirinya tertarik dengan Mosipena atau mobil edukasi penanggulangan bencana. Bahkan, setelahnya pun Anne Aly mencoba simulator gempa dengan kekuatan 5 SR hingga 7 RS.
“Thank you, is very very amazing. And i really appreciate. Not just today, but everything. So important but intensive approach any other people (Terima kasih, sungguh luar biasa. Dan saya sangat menghargainya. Bukan hanya hari ini, tapi segalanya. Pendekatan yang sangat penting namun intensif kepada orang lain,” ungkap Anne Aly usai mencoba simulator gempa milik BPBD Jatim.
Sekali lagi, Anne mengapresiasi upaya BPBD Jatim dalam hal penanggulangan bencana. Khususnya dengan adanya simulator gempa dan Taman Edukasi Bencana yang dimiliki BPBD Jatim.
“I appreciate the disaster management innovations BPBD Jatim (saya mengapresiasi inovasi penanggulangan bencana yang dimiliki BPBD Jatim),” pujinya seraya berpamitan meninggalkan Taman Edukasi Bencana BPBD Jatim.
Sementara itu, Kalaksa BPBD Jatim, Gatot Soebroto mengapresiasi kedatangan Menteri Australia ini. Dijelaskannya, kedatangan Anne Aly untuk meninjau kemajuan penanganan bencana di Jawa Timur, mulai dari pasca bencana, saat bencana, sampai pra bencana.
“Beliau memberikan respon positif terhadal apa yang sudah kita lakukan. Khususnya kolaborasi kami dengan Siap Siaga untuk menangani temen-temen difabel dalam penanganan bencana,” kata Gatot.
Bahkan, sambung Kalaksa, Menteri Australia tertari mencoba simulator gempa. Hasilnya, beliau sangat berkesan dengan keberadaan simulator gempa yang dimiliki BPBD Jatim.
“Beliau sangat berkesan dengan simulator gempa kami. Karena beliau sendiri belum pernah mengalami gempa, sehingga dari simulator ini beliau mendapat pengalaman dan bisa mengantisipasi diri apabila terjadi gempa di tempatnya berada,” ucapnya.
Saat ini, masih kata Kalaksa, BPBD Jatim berkolaborasi dengan teman-teman Siap, dan hasilnya adalah pembentukan ULD-PB (Unit Layanan Disabilitas Penanggulangan Bencana). Dalam hal ini BPBD Jatim memberikan perhatian lebih pada teman-teman difabel, karena Gubernur Jatim menyampaikan bahwa pada saat terjadi bencana semua masyarakat wajib mendapatkan layanan.
“Perhatian ini termasuk terhadap teman-teman difabel, baik dalam pelayanan pencegahan, pelayanan pada saat terjadi bencana di masa darurat, lalu di pra bencananya. Sehingga apa yang dibutuhkan oleh teman-teman difabel yang disampaikan melalui ULD-PB akan kita pelajari dan kita coba realisasikan,” tutupnya. [bed.gat]


