Surabaya, Bhirawa
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) kedatangan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Republik Indonesia, Nusron Wahid untuk memberikan Kuliah Pakar bertema “Agilitas, Adaptabilitas, Kreativitas, dan Inovasi: Tantangan Kepemimpinan Masa Depan”, di Unusa Kampus B, Surabaya.
Materi tersebut menekankan bahwa era perubahan zaman yang begitu cepat, para generasi muda penerus bangsa, utamanya mahasiswa, memiliki pengaruh dan peran strategis sebagai agen perubahan dan pembangunan berkelanjutan di masa depan. Senin, (26/5/2025)
Menteri Nusron Wahid, mengatakan perubahan zaman sangat cepat, terlihat masih belum sepenuhnya memenuhi ekspektasi yang diharapkan oleh masyarakat, khususnya dalam hal pemerataan manfaat dan kesiapan sumber daya manusia dalam menghadapinya.
“Meskipun berbagai transformasi telah terjadi di berbagai sektor, seperti ekonomi, pendidikan, dan pelayanan publik, faktanya belum semua pihak mampu mengikuti perubahan tersebut secara optimal,” ujarnya.
Lanjut Nusron menyampaikan ke depan diperlukan banyak inovasi untuk mengikuti arus zaman, di era digital sekarang diharapkan bisa memudahkan masyarakat, termasuk pada pelayanan, seperti pelayanan bidang pertanahan yang nantinya bisa bertransformasi dalam pelayanan digital.
“Menghadapi era disrupsi, dibutuhkan kolaborasi antara pemangku kebijakan, institusi pendidikan, dunia industri, dan masyarakat untuk bersama-sama menciptakan ekosistem inovatif yang tanggap terhadap perubahan, serta mampu mencetak generasi yang tidak hanya mampu bertahan, tapi unggul dalam menciptakan perubahan positif bagi bangsa dan negara,” ucap Nusron.
Mahasiswa bukan hanya peserta pendidikan tinggi, tambah Nusron tapi bagian dari kekuatan intelektual bangsa yang punya tanggung jawab besar terhadap masa depan negeri ini.
“Para mahasiswa, terutama mahasiswa Unusa harus memiliki kemampuan beradaptasi dengan situasi, serta terus mengembangkan kreativitas dan inovasi agar mampu bersaing dan bertahan dalam berbagai situasi,” tuturnya.
Nusron menambahkan Kepemimpinan masa depan bukan lagi soal kemampuan mengatur, tetapi lebih pada kemampuan memecahkan masalah dan menciptakan nilai baru, pentingnya survivability atau kemampuan bertahan dalam berbagai tekanan, baik dalam skala pribadi, organisasi, maupun bangsa.
Rektor Unusa, Prof. Dr. Ir. Achmad Jazidie, M Eng, sangat apresiasi atas kehadiran Menteri ATR/BPN Republik Indonesia, kehadiran beliau memberikan semangat dan prespektif yang begitu berharga bagi seluruh mahasiswa, khusus memahami pentingnya kesiapan mental, intelektual, dan karakter dalam menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks.
“Memenangi masa depan, untuk generasi muda harus mampu beradaptasi tanpa kehilangan karakter, mereka harus fleksibel terhadap perubahan, tetapi tetap memiliki pijakan nilai-nilai moral dan budaya yang menjadi identitas bangsa,”pungkasnya.
Rektor Unusa berharap bagi mahasiswa bisa mengambil pesan tersebut dan menerapkannya ketika terjun pada masyarakat. [ren.gat]


