31 C
Sidoarjo
Thursday, December 26, 2024
spot_img

Mensos dan Pj Gubernur Jatim Tinjau Banjir di Kesamben Jombang

Mensos-RI, Syaifullah Yusuf bersama Pj Gubernur Jatim, Adhy Karyono dan Pj Bupati Jombang Teguh Narutomo saat meninjau lokasi banjir di Desa Jombok Kecamatan Kesamben Kabupaten Jombang, Sabtu (14/12). foto: arif yulianto/bhirawa.

Jombang, Bhirawa.
Menteri Sosial Republik Indonesia (Mensos-RI), Syaifullah Yusuf dan Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur (Jatim), Adhy Karyono meninjau lokasi banjir di Desa Jombok, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, Sabtu (14/12).

Selain meninjau dapur umum di Kantor Desa Jombok, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, Mensos dan Pj Gubernur Jatim yang didampingi Pj Bupati Jombang, Teguh Narutomo juga meninjau titik banjir di Dusun Beluk, Desa Jombok.

Mensos-RI, Syafullah Yusuf mengatakan, banjir yang terjadi di Dusun Jombok, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang ini merupakan banjir langganan.

“Di tahun-tahun tertentu itu biasanya ada banjir yang cukup tinggi,” kata Syaifullah Yusuf.

Tentu, kata Mensos, yang perlu dicari adalah penyebab banjir tersebut.

“Semua sudah tahu, ini adalah luapan dari sungai yang tumpah ke Kabupaten Jombang dan Kabupaten Mojokerto. Ini di perbatasan,” ujar dia.

“Pada kesempatan ini saya dengan Pak Pj Gubernur dan Pak Bupati, untuk memberikan dukungan kepada para pengungsi atau warga yang terdampak atas banjir yang sudah beberapa hari,” ulas Mensos.

Mensos menyampaikan, berdasarkan informasi yang diterimanya, ada sekitar 300 rumah lebih terdampak, dan ada sekitar 1000 lebih warga terdampak yang mengungsi, baik di tempat keluarga, tetangga, maupun juga di tempat-tempat pengungsian yang telah disediakan oleh pemerintah daerah.

Berita Terkait :  Mensos dan Pj Gubernur Jatim Tinjau Banjir di Kesamben Jombang

“Saya selalu melihat hal yang positif dalam menangani masa kedaruratan ini. Yaitu partisipasi masyarakat yang cukup tinggi,” ungkap Mensos.

“Mulai dari dukungan keuangan, ada yang membantu barang, ada yang membantu makanan, macam-macam dan dan kemudian itu tentu sungguh sangat mencukupi kebutuhan mereka yang terdampak. Ditambah lagi bantuan-bantuan dari pemerintah, baik dari Kementerian Sosial, gubernur, dan juga bupati,” papar Syaifullah Yusuf.

Lebih lanjut Mensos-RI menyampaikan, masa kedaruratan memiliki batas waktu. Jika banjir telah surut, berikutnya adalah masa rehabilitasi yang disebutnya lebih berat.

“Karena banyak tadi warga misalnya mengeluh, hampir rata-rata pompa airnya tidak bisa berfungsi kembali. Itu tadi kata Pak Lurah lebih 300 rumah,” terang Mensos.

“Kemudian pasti ada rumah yang rusak berat, rusak ringan, maupun rusak sedang,” sambung dia.

Untuk masa rehabilitasi, lanjut Mensos-RI, pemerintah memiliki skema yang biasanya dilakukan melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana.

“Untuk yang memimpin rehabilitasi itu, dibantu gubernur sama bupati,” jelas Mensos-RI.

“Kami insyaallah juga akan memberikan bantuan yang memungkinkan karena Kementerian Sosial itu logistik dan Selter,” terang Mensos.

Pada kesempatan itu Mensos-RI juga mengajak seluruh masyarakat untuk waspada, karena Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah menjelaskan bahwasanya, akan ada curah hujan yang tinggi hingga Februari 2025 disertai angin kencang.

“Yang itu bisa jadi rawan bagi siapapun yang berada di lereng-lereng, yang berada di laut, di pantai-pantai, maupun juga yang ada di jalan-jalan ketika terjadi hujan yang deras disertai angin,” tandas Mensos-RI.

Berita Terkait :  Berkomitmen Tingkatkan Pelayanan Masyarakat, Pemkab Bojonegoro Sukses Terapkan SPBE

Oleh karena itu saya mengajak seluruh masyarakat untuk ‘update’ cuaca. Lewat penjelasan resmi pemerintah, misalnya BMKG.(rif.hel)

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img