28 C
Sidoarjo
Wednesday, January 8, 2025
spot_img

Menko Pangan Zulkifli Hasan Janji Tak Ada Import Beras Selama 2025


Apresiasi Listrik Tenaga Sampah TPA Benowo
Sidoarjo, Bhirawa
Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan, menemui para petani di Desa Mlirip Rowo, Kecamatan Tarik, Selasa (7/1) kemarin, dan kembali menegaskan tidak akan ada beras import lagi, setidaknya di tahun 2025 ini.

Zulkifli Hasan mengatakan, seluruh hasil padi ataupun beras yang dhasilkan petani akan ditampung oleh Pemerintah. Khususnya untuk hasil yang tidak diambil oleh swasta. Sistem ini gunanya untuk mengurangi impor beras dan jagung ke Indonesia.

Pemerintah akan menghargai harga jual padi kering, paling rendah nantinya akan dibeli Rp6.500 dan jagung seharga Rp5.000. Harga ini akan diambil oleh Bulog.

“Kalau swasta tidak ambil nanti diambil pemerintah seharga itu. Paling mahal bisa di angka Rp12.000,” sebutnya.

Zulkifli mendorong para petani di Jawa Timur agar bisa terus menghasilkan komoditas yang baik dan memperbanyak hasil panen di Indonesia.

Di Kecamatan Tarik, Sidoarjo, Zulkifli Hasan, mengunjungi Bendungan Lengkong atau Rolak Songo. Dirinya sempat mendengarkan langsung keluh kesah para petani terkait masalah yang mereka hadapi, terutama mengenai pasokan air irigasi.

Menurut para petani masalah air masih menjadi tantangan utama bagi para petani di Sidoarjo. Mereka menghadapi masalah kekurangan air, terutama saat musim kemarau.

“Banyak sawah yang tidak terairi dengan baik,” kata sejumlah petani.

Tidak hanya kekurangan air, para petani juga mengeluhkan banjir yang sering melanda lahan pertanian saat musim hujan. Akibatnya, sawah-sawah petani banyak tergenang air karena air sungai yang meluap.

Berita Terkait :  Dorong Peningkatan Ekspor, Bank Jatim dan Kementerian Perdagangan Sepakati Kerja Sama

Masalah fluktuasi harga hasil panen juga disampaikan oleh para petani. Masalah ini terus setiap tahun menjadi beban berat bagi petani. Saat panen raya harga padi sering anjlok. Akibatnya petani terpaksa menjual hasil panennya dengan harga rendah.

Sebelumnya, Menko Zulkifli juga mengunjungi TempatPembuangan Akhir (TPA) Benowo, Surabaya dan mengapresiasi sistem pengelolaan sampah menjadi energi listrik yang diterapkan di sana.

Dalam kunjungannya, Menko Pangan, Zulkifli Hasan didamping oleh Pj. Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi dan Direktur Utama PT Sumber Organik, Agus Nugroho Santoso.

Menurutnya, Kota Surabaya sudah berhasil menerapkan ekonomi sirkular, yaitu konsep yang bertujuan untuk mengatasi masalah sampah dengan cara mengembalikan sampah yang dihasilkan dari konsumsi ke dalam proses produksi.

Sehingga, sistem pengelolaan sampah di TPA Benowo dapat diduplikasi di berbagai daerah sebagai langkah mendukung ketahanan energi nasional yang selaras dengan program Astacita Presiden RI Prabowo Subianto.

“Saya sengaja mencari di Indonesia, kota mana yang dapat dikategorikan masuk ekonomi sirkular. Saya mendapatkan jawaban satu-satunya di Kota Surabaya, terobosan tersebut sangat bagus untuk kita terapkan bersama,” ujarnya usai melakukan kunjungan.

Menko Zulkifli Hasan mengatakan, sistem pengelolaan sampah menjadi energi listrik yang diterapkan Kota Pahlawan saat ini, dapat menjadi solusi permasalahan sampah di berbagai wilayah seiring dengan pertumbuhan penduduk.

Berita Terkait :  Komisi C DPRD Surabaya Godog Raperda Perseroda Yekape

“Saya kira ini solusi penyelesaian persoalan sampah dimana-mana. Karena ekonomi kita tumbuh, penduduk tambah banyak, tentu sampah juga bertambah. Dengan adanya sistem pengelolaan sampah menjadi energi listrik, kota akan menjadi bersih, di sisi lain masyarakat tentu menjadi lebih sehat dan paling penting tidak mencemari air lingkungan dan lainnya,” jelasnya Zulkifli Hasan. [kus.dre.gat]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img