28 C
Sidoarjo
Thursday, September 19, 2024
spot_img

Mengurangi Limbah Popok di Indonesia, Alumni Ubaya Inovasi Membuat Popok Bayi Ramah Lingkungan


Surabaya, Bhirawa
Universitas Surabaya (Ubaya) tiga lulusan Fakultas Teknobiologi, membuat inovasi popok bayi dari pelepah pisang dan daun sirih yang diberi nama Nawasena di Laboratorium Purimol, Gedung Fakultas Teknobiologi, Lantai 3, Kampus Ubaya. Popok ini mudah terurai dan mengandung bahan antibakteri yang dapat mencegah ruam pada kulit bayi.

Inovasi popok ini dibuat Alumni Ubaya Evelyn Darsono, Nathasia Jasmine Benhady, dan Jeselyn Angelia Soeryawinata, menjadi latar belakangi pembuatan ini karena fenomena penggunaan Super Absorbent Polymer (SAP) pada popok yang dijual di pasaran yang sangat sulit terurai yang menjadi limbah.

“Inovasi yang kita buat menggunakan bahan penyerap yang bersifat bioabsorbent yaitu dari pelepah pisang yang mudah terurai dan lebih alami, serta ditambahkan ekstrak daun sirih untuk menghambat bakteri,” ujar Evelyn.

Sementara itu, Nathasia menambahkan, pelepah pisang dipilih terlebih dahulu, dibersihkan, selanjutnya dikeringkan di oven. Pelepah yang sudah kering, didelignifikasi (proses penghilangan lignin untuk memperoleh struktur selulosa) dan dibuat menjadi pulp (bubur kertas), kemudian dicetak menjadi lembaran penyerap (absorbent).

“Untuk ekstrak daun sirih, pertama daun sirih diblender menjadi bubuk. Bubuk tersebut dikentalkan untuk kemudian diambil ekstraknya,” tuturnya.

Angelia menambahkan, pembuatan popok bayi Nawasena membutuhkan waktu sekitar 2 hari di luar pengujian produk, serta pembuatan didampingi oleh Dosen Fakultas Teknobiologi Ubaya, Yulanda Antonius MSc dan Dr Rer Nat Sulistyo Emantoko Dwi Putra.

Berita Terkait :  BPIP dan UM Bahas Etika Sosial dan Pendidikan

Setelah melalui uji laboratorium berdasarkan parameter kebocoran eksternal, pH, visual, kelunturan, dan kapasitas penyerapan. Hasilnya menunjukkan bahwa prototipe popok Nawasena secara visual tidak memiliki cacat, robek, maupun noda.

“Popok Nawasena juga tidak mengalami kelunturan warna dan memiliki pH berkisar 6,87 yang berada dekat dengan rentang kulit bayi, yaitu 6,34-7,5. Popok ini memiliki kemampuan penyerapan 8 kali berat awal produk yang melampaui standar SNI (Standar Nasional Indonesia), yaitu 3 kali berat awal. Dari segi kebocoran eksternal, diketahui bahwa popok Nawasena mampu menahan kebocoran menyaingi popok yang ada di pasaran,” paparnya.

Jeselyn juga menjelaskan, sebelumnya juga ada pengujian daya hambat bakteri pada ekstrak daun sirih yang digunakan serta pengujian kemampuan pertumbuhan bakteri. ”Semoga ke depan bisa dikomersialkan tetapi Inovasi ini masih berupa prototipe, sehingga perlu pengembangan lebih lanjut untuk dijual ke pasaran,” ungkapnya. [ren.fen]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img