Ibu Rumah Tangga Yang Sulap Limba Kain Perca Batik Jadi Kerajinan Eksotis
Oleh:
Arif Yulianto, Kabupaten Jombang
Seorang ibu rumah tangga bernama Ike Norawati, warga Dusun Paculgowang, Desa Jatirejo, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, sukses menyulap limba kain perca batik yang tidak terpakai menjadi berbagai kerajinan yang eksotis.
Hasil kreativitas Ike Norawati pun mampu mengubah limba kain perca batik menjadi kerajinan tangan bernilai ekonomi tinggi. Seperti lampu hias, tudung saji, gelang, dan kalung.
Hasil kreativitas Ike Norawati ini banyak diburu para pelanggan, termasuk dari luar negeri.
Awalnya, apa yang dilakukan oleh Ike Norawati tersebut, karena dia melihat banyaknya sisa kain perca batik yang menganggur. Dari situ, karena Ike memiliki keahlian menjahit, dia pun mulai memanfaatkan limba kain perca batik untuk dibuat bermacam-macam kerajinan.
Pada 2014, Ike hanya membuat bros. Kemudian berkembang membuat kerajinan lainnya seperti gelang dan kalung.
Kini, Ike juga mampu membuat lampu hias kain perca batik. Produk ini merupakan karya unggulannya.
“Sayang kalau dibuang begitu saja. Akhirnya saya manfaatkan jadi bahan pembuatan aksesoris dan perabotan rumah tangga,” kata Ike, Rabu (10/12), menceritakan awal muasal membuat kerajinan dari kain perca batik yang tak terpakai.
Kini, dalam berproduksi, Ike dibantu dua orang asistennya. Potongan-potongan kain perca bermotif batik yang menumpuk, lalu digunting dan direkatkan secara berulang pada sebuah rangka.
Sebuah lampu hias kain perca batik yang dihasilkan Ike Norawati, dihargai Rp. 300.000,- per buah
Ike menuturkan, produknya sangat diminati sebagai cinderamata dan hantaran hari raya, terutama Natal.
Selain lampu hias, tudung saji juga menjadi produk andalan Ike dan berhasil dipasarkan hingga ke negeri tetangga, Malaysia.
“Yang paling diminati akhir tahun ini biasanya peralatan rumah tangga seperti tudung saji,” tutur Ike.
“Best seller tahun ini adalah lampu hias. Untuk pesanan Natal banyak sekali yang memesan lampu hias sebagai hantaran,” tambahnya.
Meski telah memasarkan produk-produknya ke berbagai daerah seperti Jombang, Surabaya, Jakarta, dan Lampung, Ike mengaku masih terkendala pada sistem pengiriman, terutama untuk pasar luar negeri.
Sementara itu, Alya yang merupakan salah satu pelanggan produk kerajinan Ike, mengatakan, karya Ike tidak hanya bernilai ekonomi, tetapi juga mengandung pesan daur ulang dan pelestarian kain batik.
Alya sengaja datang untuk membeli lampu hias. “Saya membeli lampu hias di sini karena selain bagus dan unik, harganya juga terjangkau,” tutur Alya.
Kerja keras dan kreativitas Ike Norawati membuktikan bahwa limbah kain perca dapat disulap menjadi kerajinan bernilai jual tinggi.
Usaha mikro di Desa Jatirejo, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang ini tidak hanya memberikan tambahan penghasilan, namun juga menjadi inspirasi pemberdayaan ekonomi berbasis kearifan lokal dan pelestarian lingkungan. [rif.gat]


