25 C
Sidoarjo
Monday, September 16, 2024
spot_img

Mengikuti Kegiatan Kemah Akbar di Bumi Perkemahan SMADA Situbondo


Libatkan Peserta Terbanyak Membaca Tembang Seni Sastra se Jatim, Masukkan Daftar MURI

Oleh:
Sawawi, Kabupaten Situbondo

Kompleks SMAN 2 Situbondo atau di kenal dengan sebutan SMADA, tumpah ruah dengan ratusan anggota Pramuka dari Kabupaten Situbondo dan Kabupaten Bondowoso, Selasa malam (6/8).

Salah satu sekolah berprestasi itu menjadi pusat kegiatan kemah akbar, yang diresmikan Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Kacabdindik) Provinsi Jatim Wilayah Bondowoso, Slamet Riyadi. Yang unik, dalam rangkaian acara tersebut digelar mocopatan (membaca tembang seni sastra) secara bergiliran se Jatim.

Saat itu pukul 19.00, wib. Sekitar 500 lebih anggota Pramuka sudah berkumpul dengan tertib di halaman SMADA Situbondo. Sesaat kemudian, Kepala Cabdindik Wilayah Bondowoso Slamet Riyadi memasuki acara peresmian kemah akbar.

Ketua penyelenggara, Winarto yang juga menjabat Kepala SMADA Situbondo dan Ketua MKKS SMAN Kabupaten Situbondo berikut Kepala MKKS SMKN Kabupaten Situbondo, Asim dan seluruh kepala SMA/SMK Negeri dan swasta serta Situbondo ikut mendampingi peresmian kemah akbar dengan menghidupkan api unggun.

Menurut Kacabdindik Provinsi Jatim Wilayah Bondowoso, Slamet Riyadi, kemah akbar saat ini mendahului puncak peringatan hari Pramuka, pada 14 Agustus 2024 mendatang. Ada berbagai macam rangkaian acara dalam kemah akbar tersebut.

Satu diantaranya dengan menggelar mocopatan atau membaca seni sastra dengan menembangkan syair yang dilakukan secara bergiliran oleh peserta se-Jatim.

Berita Terkait :  Santri dan Siswa di Sidoarjo Tertarik Belajar Jurnalistik

“Ya benar, jadi nanti bergiliran pesertanya dari seluruh Jatim. Itu juga didaftarkan ke MURI, karena jumlahnya sangat banyak,” aku mantan Kepala SMAN 1 Sukosari, Kabupaten Bondowoso itu.

Masih kata Slamet, kegiatan kemah akbar ini merupakan cita cita dirinya sejak menjabat Kacabdindik Provinsi Jatim Wilayah Bondowoso, karena sangat bersesuaian dengan program program yang ada di Provinsi Jatim. Dengan adanya kegiatan ini, aku Slamet, anak anak akan memiliki karakter yang kuat dan terhindar dari maraknya aksi bullying.

“Nantinya juga terbentuk jiwa korsa dan gotong royong pada anak anak (anggota Pramuka, red) serta bisa membentuk karakter yang luar biasa pada anak,” kupas Slamet Riyadi.

Mantan Kepala Smadatara Banyuwangi itu melanjutkan, rangkaian kegiatan kemah akbar diawali dengan acara pembukaan oleh Cabdin. Kemudian dilanjutkan apel bersama dengan Provinsi Jatim, pada Rabu (7/8).

Lalu, ujar Slamet Riyadi, kegiatan berlanjut pada acara mocopatan bersama dengan peserta terbanyak se Jatim. Tujuan utama dari kegiatan ini salah satunya, papar Slamet untuk mencetak kepemimpinan yang tangguh dan membentuk karakter anak yang unggul.

“Ide kegiatan ini bermula dari bincang bincang saya dengan Kepala SMADA, Winarto. Ternyata, nyambung dengan bidang yang baru dan Situbondo tercatat sebagai yang pertama kali menggelar kegiatan Pramuka ini,” tambah Selamet.

Mantan Kepala SMAN 1 Pesanggaran Banyuwangi itu menerangkan, kegiatan Pramuka untuk membentuk dan mewujudkan program GSBB (Gerakan Sekolah Bermoral dan Berkarakter) di Kabupaten Situbondo dan Bondowoso. Oleh karena itu, imbuhnya, kegiatan kemah akbar di Situbondo ini tercatat sangat luar biasa karena mengawali dari daerah lain di Provinsi Jatim. “Kalau peran Provinsi Jatim dalam kegiatan ini untuk menyambut hari Pramuka pada 14 Agustus 2024,” tutur Slamet Riyadi.

Berita Terkait :  Kemnaker dan Pemerintah Prefektur Miyagi Jepang Gelar Business Matching

Kenapa mengambil tema kemah akbar ? Pria asli Banyuwangi itu menegaskan, peserta kemah yang diikuti dua kabupaten ini tercatat paling banyak dibandingkan dengan daerah lain di Jatim. Yang unik lagi, urai Slamet, kegiatan ini dilakukan secara luring dan daring. Untuk kegiatan luring, papar dia, dipusatkan di Kota Batu, dengan peserta sekitar 400 anak. Karena waktunya bersamaan, tandas Slamet, maka kegiatan yang baru pertama kali terselenggara tersebut bisa masuk MURI. “Ya insyaallah ini masuk Museum Rekor Indonesia,” kupas Slamet.

Dalam kegiatan ini juga, tambah Slamet, selain mocopatan bersama juga dilakukan upaya penanggulangan bencana secara bersama sama pada Kamis (8/8). Khusus acara di Kota Batu, terang Slamet, merupakan lokasi kegiatan luring yang diikuti peserta putra putri se Jatim. “Untuk kemah akbar di Situbondo tercatat pesertanya lebih dari 500 anggota Pramuka. Seandainya peserta dari SMK saja dibolehkan ikut, mungkin semuanya ada 800 anak,” pungkas Slamet Riyadi.

Sementara itu Ketua penyelenggara kemah akbar Situbondo, Winarto membenarkan ide awal kegiatan tersebut berawal dari bincang santai dengan Kacabdindik Provinsi Jatim Wilayah Bondowoso, Slamet Riyadi. Dengan terwujudnya acara kemah akbar ini, ulas mantan Kepala SMAN 1 Asembagus Situbondo itu, pihaknya sangat bersyukur sekaligus gembira. “Ya kami kerapkali berkolaborasi dengan Cabdindik Wilayah Bondowoso. Salah satunya acara kemah akbar yang rencananya didaftarkan ke MURI,” tukas Winarto. [gat]

Berita Terkait :  Kemnaker dan KOSHA Teken Kerja Sama Proyek Peningkatan Kebijakan K3

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img