30 C
Sidoarjo
Thursday, November 21, 2024
spot_img

Menghidupkan Semangat Kemerdekaan di Pedesaan Jember, Gus Fawait: Upacara Sederhana, Pesan Mendalam

Jember, Bhirawa
Di tengah gemuruh peringatan Hari Kemerdekaan ke-79 Republik Indonesia, sebuah upacara sederhana namun sarat makna berlangsung di sebuah desa kecil di Kabupaten Jember.

Karangkedawung, sebuah desa di Kecamatan Mumbulsari, menjadi saksi bisu upacara unik yang digelar di Monumen Pahlawan Muhammad Sroedji, tempat bersejarah yang kini menjadi simbol perjuangan baru untuk kemerdekaan sejati bagi rakyat Jember.

Upacara yang dipimpin oleh bakal calon bupati Jember, Muhammad Fawait, yang akrab disapa Gus Fawait, bukanlah sekadar ritual tahunan.

Di bawah bayang-bayang monumen yang berdiri tegak, Gus Fawait menyampaikan pesan mendalam yang menggugah hati.

“Jember adalah kabupaten dengan sejarah panjang perjuangan. Pahlawan seperti Muhammad Sroedji dan Subandi telah mengorbankan nyawa mereka demi kemerdekaan. Kini, tugas kita adalah mengisi kemerdekaan itu dengan perjuangan baru—kemerdekaan dari kemiskinan, stunting, dan berbagai masalah sosial lainnya yang masih membelenggu rakyat Jember,” ujarnya kepada Bhirawa, Sabtu (17/8/2024).

Kabupaten Jember, yang dikenal dengan kekayaan alam dan budayanya, ternyata menyimpan sisi kelam yang tak banyak diketahui orang.

Tingkat kemiskinan di kabupaten ini tercatat sebagai yang tertinggi kedua di Jawa Timur. Masalah stunting dan angka kematian ibu serta bayi yang tinggi menjadi momok bagi masyarakat, terutama di wilayah pedesaan.

Ini adalah tantangan besar yang dihadapi Jember, dan Gus Fawait merasa terpanggil untuk mengambil peran dalam memecahkannya.

Berita Terkait :  Diberhentikan dari Partai, Fathur Rosi Gugat Partai Nasdem

“Merdeka itu bukan sekadar lepas dari penjajahan, tapi juga lepas dari belenggu kemiskinan dan kebodohan. Orang Jember harus merdeka dari stunting dan kemiskinan. Inilah pesan yang ingin kami sampaikan melalui upacara sederhana di tempat bersejarah ini, bersama seluruh elemen masyarakat,” tegasnya pria yang juga Ketua Fraksi Gerindra DPRD Jatim ini.

Di hadapan ratusan warga yang hadir, termasuk perwakilan dari partai-partai pengusung seperti PKS, PPP, NasDem, Golkar, PKB, Gerindra, PAN, serta partai non-parlemen, Gus Fawait mengungkapkan niatnya yang tulus untuk membangun Jember yang lebih baik.

Gus Fawait tidak sendiri, ia didampingi oleh Djoko Susanto, seorang tokoh senior yang juga menjadi calon wakil bupati mendampinginya.

Pada kesempatan sama, Djoko yang seharusnya sudah menikmati masa pensiunnya, mengaku tak bisa berpaling dari realitas yang ada.

“Gus Fawait punya cita-cita luhur untuk mengentaskan kemiskinan di Jember. Karena niat itulah, saya merelakan diri untuk menunda masa santai saya. Masih banyak yang harus kita lakukan untuk Jember,” kata Djoko dengan penuh semangat.

Kehadiran kedua tokoh ini di tempat bersejarah bukan hanya sekadar seremonial. Mereka membawa pesan bahwa perjuangan para pahlawan harus terus berlanjut, namun dalam bentuk yang berbeda—perjuangan untuk mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Jember.

Dengan semangat yang diilhami oleh pahlawan Muhammad Sroedji dan Subandi, Gus Fawait dan Djoko Susanto bertekad untuk memimpin Jember menuju kemerdekaan sejati dari kemiskinan dan keterbelakangan.

Berita Terkait :  Komitmen Tingkatkan Kualitas Keluarga, Pemkab Lamongan Gelar Seminar Neuro-Parenting

Upacara sederhana ini mungkin tidak megah, namun pesan yang disampaikan menggema kuat di hati mereka yang hadir—bahwa Jember, dengan segala sejarah dan potensinya, layak mendapatkan masa depan yang lebih cerah. (geh)

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img