26 C
Sidoarjo
Friday, November 22, 2024
spot_img

Menggali Kontribusi dan Validitas Sejarah R.M. Margono Djojohadikoesoema


Surabaya, Bhirawa
Usulan pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada Raden Mas (R.M.) Margono Djojohadikoesoema mulai dibahas dan dikaji historisnya dalam Focus Group Discussion yang digelar oleh Sygma Research and Consulting di kantor Persatuan Wartawan Indonesia Provinsi Jawa Timur, Jumat (25/10).

Dengan menghadirkan para pakar dan tokoh seperti Prof. Drs. Ec. Abdul Mongid M.A., Ph.D, serta sejarawan Prof. Dr. Purnawan Basundoro, S.S., M.Hum, kegiatan ini untuk menelaah kontribusi historis Margono dalam sejarah perbankan nasional serta perannya dalam berbagai posisi strategis negara.

Margono Djojohadikoesoema dikenal sebagai sosok yang berjasa menginisiasi pendirian Bank Negara Indonesia (BNI), di mana ia menjabat sebagai Direktur Utama pertama pada tahun 1946. BNI menjadi satu-satunya “Bank Perjuangan” yang berperan penting dalam mendukung ekonomi pada masa revolusi kemerdekaan. Selain itu, Margono juga pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Agung (DPA), serta memiliki pengalaman penting lainnya sebelum kemerdekaan, termasuk penugasannya ke Belanda pada tahun 1937–1938.

Kajian ini tidak hanya fokus pada pencapaian Margono dalam dunia perbankan, tetapi juga menggali lebih dalam mengenai latar belakangnya. Menurut Prof. Purnawan Basundoro, berdasarkan sumber-sumber online dan penelitian, Margono lahir di Desa Bodas Karangjati, Rembang, Purbalingga, dan merupakan keturunan prajurit Pangeran Diponegoro. Hal ini menunjukkan bahwa jiwa nasionalisme dan kepahlawanannya sudah tertanam sejak dari leluhurnya.

“Namun, tantangan yang dihadapi dalam pengusulan gelar ini adalah validitas data yang harus benar-benar menguatkan tindakan dan kontribusinya untuk memenuhi kategori kepahlawanan,” jelas Prof.Dr. Purnawan Basundoro.

Berita Terkait :  Disdikbud Gelar O2SN SD Tingkat Kabupaten Jombang

Tantangan Pengusulan Gelar Pahlawan Nasional
Dalam diskusi tersebut, Lutfil Hakim, Ketua PWI Jawa Timur, menekankan pentingnya data valid sebagai dasar pengajuan gelar Pahlawan Nasional. Sygma Research and Consulting sendiri sedang menggali tokoh-tokoh yang dianggap layak, namun seringkali masih ada tokoh yang berprestasi, tetapi belum tentu memenuhi kriteria kepahlawanan. Maka, diperlukan telaah mendalam untuk memastikan Margono layak menerima gelar tersebut.

“Pengajuan gelar Pahlawan Nasional memang memerlukan lebih dari sekadar kontribusi dan prestasi; aspek keberanian, pengorbanan, dan dampak jangka panjang dari tindakan tokoh tersebut terhadap bangsa menjadi faktor penting yang dinilai. Sehingga, dalam kasus Margono Djojohadikoesoema, setiap data dan bukti sejarah harus benar-benar mendukung usulannya sebagai pahlawan,” pungkas Lutfil Hakim. [riq]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img