26 C
Sidoarjo
Thursday, February 20, 2025
spot_img

Mengakselerasi Program Cek Kesehatan Gratis

Oleh :
Oryz Setiawan
Alumni Fakultas Kesehatan Masyarakat (Public Health) Unair Surabaya

Di tengah penerapan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2025 untuk semua Kementerian/Lembaga Negara dan Pemerintah Daerah (Provinsi dan Kabupaten/Kota). Pemerintah berupaya untuk merealisasikan 7 Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Quick Wins (Program 100 hari) Kepemimpinan Presiden Prabowo-Gibran yang salah satunya adalah Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (Cek Kesehatan Gratis). Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) sebagai kado ulang tahun dari negara kepada masyarakat direncakan akan dimulai pada 10 Februari 2025. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat Indonesia dan mengurangi beban penyakit yang bisa dicegah serta sebagai bentuk komitmen pemerintah untuk memastikan seluruh rakyat Indonesia, tanpa terkecuali, dapat mengakses pemeriksaan kesehatan secara gratis. Selain itu Program CKG hadir sebagai upaya preventif terhadap berbagai penyakit yang banyak terjadi di Indonesia sekaligus didesain sebagai hadiah atau surprise ulang tahun untuk Masyarakat.

Program CKG ini juga diharapkan bisa memberikan pemeriksaan kesehatan bagi seluruh lapisan masyarakat, mulai dari bayi hingga lansia. Harus diakui bahwa kesehatan adalah salah satu anugerah terbesar, layanan mendasar dan investasi masa depan yang bersifat promotif dan preventif. Pemeriksaan kesehatan ini akan membantu masyarakat mengetahui kondisi kesehatannya serta dapat mengurangi beban biaya kesehatan kuratif. Dari sisi kualitas pelayanan kesehatan, program ini juga memperkuat sistem pelayanan kesehatan di Indonesia, menjadikannya sejajar dengan negara maju lainnya dalam menyediakan layanan kesehatan yang setara bagi seluruh warganya. Secara program dipetakan berdasarkan pada beban penyakit berdasarkan siklus hidup masyarakat Indonesia, mulai dari bayi, balita, remaja, dewasa, hingga lansia. Program ini mengacu pada siklus hidup masyarakat, dengan fokus utama pada tiga momentum pelaksanaan: CKG ulang tahun, CKG sekolah, dan CKG khusus untuk ibu hamil dan balita. Jenis pemeriksaan dalam CKG sangat bervariasi, mulai dari skrining kekurangan hormon, penyakit jantung bawaan, hingga pemeriksaan gizi, telinga, mata, dan tekanan darah. Untuk usia dewasa dan lansia, fokus pemeriksaan akan mencakup risiko stroke, jantung, kanker, serta kesehatan mental dan fisik.

Berita Terkait :  Membanggakan, Paduan Suara Arek Suroboyo Raih Medali Emas di Jepang

CKG sebagai Early Warning
Cek Kesehatan Gratis atau dalam istilah medis acapkali disebut dengan Medical check up (MCU) adalah pemeriksaan kesehatan menyeluruh yang dilakukan di rumah sakit atau di laboratorium atau layanan Kesehatan yang terstandar. MCU akan melibatkan sejumlah pemeriksaan laboratorium, seperti tes darah atau tes urine dan konsultasi dengan dokter. Tujuan utama melakukan medical check up adalah sebagai upaya pencegahan dan deteksi dini penyakit. Harapannya degan melakukan medical check up secara rutin akan membantu menemukan suatu kondisi sedini mungkin, sehingga dapat diobati seawal mungkin, saat peluang kesembuhan masih sangat baik. Idealnya, setiap orang sebaiknya melakukan pemeriksaan kesehatan setahun sekali, namun frekuensinya bisa jadi lebih banyak untuk mereka yang sudah punya kondisi kronis atau berkembangnya factor usia yang memiliki kerentanan lebih tinggi terhadap ancaman penyakit yang timbul.

Memang terdapat perbedaan lebih terkait dengan cakupan atau sasaran yang berbeda dan aspek kelengkapan pemeriksaan Dimana biasanya jika MCU lebih komprehensif dan bersifat personalize (private goods) namun program CKG lebih bersifat massal yang cenderung termasuk public goods. Pada prinsipnya sederhana program CKG ini adalah agar yang sakit bisa segera dideteksi dan diobati di sisi lain, yang sehat tidak jatuh sakit. Memang ruang lingkup cek atau pemeriksaan kesehatan gratis untuk tekanan darah, gula darah, foto rontgen, dan skrining penyakit katastropik. Dari sisi besaran anggaran pemerintah telah mengalokasikan sebesar Rp 3,2 triliun untuk saasaran 52,2 juta orang sasaran penerima manfaat. Dalam konteks medis Kesehatan secara umum setidaknya terdapat tiga jenis pemeriksaan kesehatan yaitu : pertama, pemeriksaan tanda vital yang meliputi : tekanan darah, detak jantung per menit, tingkat respirasi (pernapasan) dan suhu tubuh.

Berita Terkait :  Satu Dekade Bhumandala Award, Kementerian PU Raih Penghargaan Informasi Geospasial Ke-6 pada 2024

Kedua, pemeriksaan fisik antara lain : mulai dari tinggi badan dan berat badan yang dilanjutkan dengan melihat kondisi fisik yang bisa menjadi pertanda kondisi tertentu seperti : pemeriksaan kondisi rongga mulut (tenggorokan), pemeriksaan bagian dalam telinga, pemeriksaan kelenjar getah bening dan pemeriksaan kulit. Ketiga, pemeriksaan penunjang meliputi : pemeriksaan darah, biasanya meliputi hitung darah lengkap, gula darah puasa, kolesterol (HDL, LDL, trigliserida), fungsi hati (SGOT dan SGPT), fungsi ginjal, pemeriksaan urine, rontgen, yang biasanya berupa rontgen thorax (rontgen dada), pemeriksaan jantung (EKG dan treadmill), pemeriksaan tes pap smear, khusus perempuan untuk memeriksa risiko kanker serviks serta pemeriksaan prostat bisa berupa tes PSA (Prostate-Specific Antigen) guna mengukur kadar protein PSA dalam darah. Semoga program mulia ini berjalan lancar meski secara bertahap karena cakupan sasaran yang luas.

———- *** ————

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru