Kolaborasi UBAYA dan BINUS
Surabaya, Bhirawa
Universitas Surabaya (Ubaya) berkolaborasi dengan Universitas Bina Nusantara (BINUS University) menggelar Market Entry Strategy to Indonesia (MES) 2024 di di Ruang Serbaguna Fakultas Psikologi, Surabaya.
Kegiatan ini diikuti puluhan mahasiswa domestik dari Ubaya dan BINUS serta mahasiswa internasional. Salah satu kegiatan intinya yakni Gallery Walk : Project Showcase. Program tahunan yang telah berjalan sejak 2016. Tahun ini, program diselenggarakan di Jakarta dan Surabaya, BINUS University bekerja sama dengan Ubaya sebagai rekanan Jejaring Perguruan Tinggi Nusantara atau Nationwide University Network in Indonesia (NUNI).
Kapala Bidang Pemberdayaan Usaha Mikro Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (Dinkopdag) Kota Surabaya, Farida Fitrianing Arum, juga mendatangi event tersebut sangat mengapresiasi dengan hasil produk yang di buat para Mahasiswa.
“Saya senang inovasi yang di buat para mahasiswa, memiliki semangat tinggi dan hasilnya banyak pembaruan – pembaruan dalam produknya,” jelasnya
Farida mengatakan, pihaknya lihat dulu hasil mana yang bisa di kembangkan, atau di pasarkan lebih jauh, serta kita support misal mengurus perizinanya, mau pendampinganya programnya, selama di kota kami bisa fasilitasi. Saya berharap bisa menular ke mahasiswa lainnya karena hasilnya inovasi, dan bisa masuk pasar lebih luas lagi sebab cita-cita temen-temen mahasiswa saya lihat sangat besar sampai ingin export luar negeri.
Debby Sonita Lubis, Associate Internationalization Manager serta Project Lead Program MES, mengatakan Program ini bertujuan untuk menghadirkan pengalaman unik yang menggabungkan teori dan keterampilan. Harapannya, ide-ide inovatif yang dihasilkan para partisipan dapat meningkatkan kinerja UMKM dan membantu mereka menembus pasar global.
Dr Yenny Sari CQE, Direktur Kerjasama Kelembagaan Ubaya menyebut, MES tahun ini diikuti oleh 26 mahasiswa domestik dari Ubaya dan BINUS serta enam mahasiswa internasional dari Korea, Filipina, Somalia, dan Timor Leste. Selain itu, ada lebih dari lima fasilitator dari Ubaya dan BINUS.
“Ubaya memberikan dukungan full pembebasan biaya program kepada tiap mahasiswa yang ikut menjadi peserta untuk berangkat satu minggu ke BINUS dan satu minggu selama di Ubaya,” kata Yenny.
Terdapat enam stan yang di pamerkan mahasiswa untuk menujukan produk-produknya, salah satunya seperti membuat aksesoris dari limbah kulit, suplemen dari Cangkang Kerang Hijau, dan Kain dari Kedebok Pisang.
Salah satunya Lorenza pembuat limbah Kulit menjadi aksesoris bernama MXI Leather Work menjelaskan kita memanfaatkan limbah-limbah yang kita dapatkan dari UMKM di Surabaya yang sudah tidak di manfaatkan lagi, untuk aksesoris berupa cicin, gelang, anting-anting dan dll, untuk harga kita sekisar Rp25 ribu hingga Rp100 ribu tergantung bahan kulit dan bentuknya, serta berencana akan di pasarkan ke Kenya.
Dan produk lain yang menyita perhatian ialah suplemen dari Cangkang Kerang Hijau, dari penjelasnya mereka mendapatkan Cangkang Kerang Hijau dari Restoran-restoran di Indonesia mereka manfaatkan untuk pembuatan Suplemen bagi ayam ternak.
“Dengan cara nemumbuk cangkang tersebut sampai halus terus di campurkan ke pakan ayam, yang di teliti memiliki nutrisi untuk memberi vitamin agar ayam daging nya lebih berkualitas,” jelasnya
Mahasiswa Ubaya yang mengikuti MES 2024 berasal dari ragam fakultas, seperti Fakultas Bisnis dan Ekonomika, Fakultas Industri Kreatif, Fakultas Hukum, Fakultas Psikologi, serta Fakultas Teknik. Sedangkan dari BINUS terdiri dari mahasiswa jurusan International Business Management, Computer Science, Business Management and Marketing, dan Food Tech. [ren]
