Surabaya, Bhirawa
Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya menggelar Lokakarya bertema ‘Perempuan dalam STEM (Science, Technology, Engineering, Math)’, di Auditorium UKWMS Kalijudan. Tujuan lokakarya untuk mendorong peran perempuan di bidang sains, teknologi, teknik, dan matematika, yang saat ini didominasi laki-laki.
Lokakarya dihadiri narasumber perempuan hebat dalam bidang STEM diantaranya, Prof Anita Lie. Guru Besar FKIP UKWMS, Prof Felycia Edy, Guru Besar FT UKWMS, Prof Nathalia Tjandra ENU dan Yuyun Ismawati MSc, British Council UK Alumni Award Goldman Environmental Prize TIME Heroes of the Environment Nexus3Foundation.
Pihak Edinburgh Napier University, Prof Nathalia Tjandra, dalam Lokakarya ini bentuk langkah positif dalam mempromosikan kesetaraan gender di bidang-bidang yang masih didominasi oleh laki-laki, serta mendukung peningkatan partisipasi perempuan dalam dunia STEM di Indonesia.
“Dunia yang semakin maju dan berorientasi pada teknologi, pendidikan vokasi menjadi jalur penting untuk mempersiapkan tenaga kerja terampil di bidang ini,” ujar Prof Nathalia Tjandra.
Prof Nathalia menambahkan, pendidikan vokasi memberikan ruang bagi perempuan untuk bisa berkontribusi dalam pengembangan teknologi dengan sudut pandang yang berbeda.
“Pendidikan vokasi tidak hanya menawarkan kesempatan sama bagi perempuan untuk mendapatkan pendidikan berkualitas, tapi membuka peluang bagi mereka berkarier di sektor-sektor STEM yang selama ini kurang terwakili fokus pada pengembangan keterampilan praktis dan spesialisasi yang relevan dengan kebutuhan industri saat ini,” imbuhnya.
Lebih banyak perempuan yang masuk di bidang STEM melalui jalur ini diharapkan bisa melihat bagaimana inovasi menjadi lebih beragam dan inklusif. Lokakarya ini diikuti peserta seluruh daerah Indonesia dari guru dan siswa seperti Ambon, Pekanbaru, Labuan Bajo, dan Semarang.
Salah satu guru SMA Katolik Xaverius Ambon, Dra Erna Ch D Tomasila MPd menjelaskan, saat setelah mengikuti lokakarya ini, pentingnya dukungan terhadap perempuan dalam pendidikan vokasi melalui beasiswa, pelatihan khusus, dan penyediaan mentor dari kalangan profesional.
“Dalam kesetaraan Gender pendidikan vokasi penting untuk memberikan peluang yang adil dan memanfaatkan potensi penuh dari seluruh populasi,” tuturnya.
Guru SMA Katolik Xaverius Ambon, berterima kasih kepada Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya telah mengadakan lokakarya ini, sebab merasa wawasan dirinya semakin bertambah terlebih narasumber memiliki latar belakang pengetahuan yang luar biasa dalam materi-materi tentang women in STEM.
Pendekatan yang inklusif, kata guru SMA Katolik Xaverius Ambon, pendidikan vokasi tidak hanya memperkaya keterampilan individu, tetapi menjadi bentuk penggerak perubahan sosial yang membawanya lebih dekat ke masa depan yang lebih adil dan seimbang.
“Semakin banyak perempuan yang memilih jalur pendidikan vokasi untuk memasuki bidang STEM (Science, Technology, Engineering, Math), diharapkan inovasi dan perkembangan teknologi semakin pesat,” tandasnya. [ren.fen]