Wujudkan Infrastruktur Berkelanjutan di Surabaya
Oleh :
Syavira Audy Arilia
Mahasiswa Administrasi Publik Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Peningkatan anggaran transportasi publik Surabaya menjadi Rp108 miliar pada 2024 merupakan langkah signifikan untuk menghadapi masalah kemacetan dan polusi udara. Anggaran tersebut menunjukkan keseriusan Pemerintah Kota Surabaya dalam menyediakan infrastruktur dan layanan transportasi publik yang lebih baik. Namun, alokasi dana yang besar ini memerlukan evaluasi keuangan yang menyeluruh untuk memastikan penggunaannya efektif dan efisien.
Evaluasi pertama harus difokuskan pada perencanaan anggaran. Apakah jumlah Rp108 miliar sudah didasarkan pada studi kebutuhan yang komprehensif? Dalam konteks ini, Pemerintah Kota Surabaya harus menjelaskan perincian anggaran, termasuk alokasi untuk pengadaan bus listrik, feeder, operasional, perawatan, dan pendidikan masyarakat tentang transportasi publik. Transparansi ini penting agar publik dapat memahami penggunaan dana dan mempercayai prosesnya.
Selanjutnya, pengadaan armada bus listrik dan feeder membutuhkan pengelolaan dana yang cermat. Biaya tinggi pengadaan kendaraan ramah lingkungan harus diimbangi dengan kualitas layanan yang sesuai. Selain itu, evaluasi perlu memastikan tidak ada pemborosan atau korupsi dalam proses pengadaan. Pengawasan ketat dari instansi terkait dan masyarakat menjadi faktor kunci.
Efisiensi operasional transportasi publik juga harus menjadi perhatian utama. Dengan peningkatan armada, biaya operasional seperti bahan bakar (listrik), perawatan, dan gaji staf akan meningkat. Evaluasi perlu melihat apakah layanan yang diberikan sesuai dengan biaya yang dikeluarkan, serta apakah subsidi pemerintah dapat memberikan dampak nyata dalam mengurangi kemacetan dan polusi.
Evaluasi keuangan juga harus melibatkan perspektif keberlanjutan. Dengan meningkatnya biaya energi dan perawatan, apakah Surabaya mampu menjaga layanan transportasi publik ini tanpa mengorbankan pos anggaran lain? Pemerintah perlu merencanakan sumber pendanaan tambahan, seperti kemitraan dengan swasta atau subsidi dari pemerintah pusat, untuk memastikan program ini dapat bertahan jangka panjang.
Secara keseluruhan, peningkatan anggaran transportasi publik Surabaya adalah langkah positif, tetapi hanya akan efektif jika disertai dengan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi keuangan yang transparan dan akuntabel. Pemerintah Kota Surabaya perlu menjadikan evaluasi ini sebagai prioritas untuk memaksimalkan manfaat dari setiap rupiah yang diinvestasikan, sehingga masyarakat dapat merasakan dampak nyata dalam kualitas hidup sehari-hari.
—————— *** ———————