Surabaya, Bhirawa
Meneri Agama RI Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA menyebut ada 80 pondok pesantren di Indonesia yang miliki kerawanan bangunan tinggi dan harus segera direhabilitasi. Data ini, diungkap Menag usai timnya melakukan proses identifikasi pasca robohnya bangunan gedung Musalah Al Khoziny beberapa bulan lalu.
“Banyak pesantren tidak memiliki persiapan memadai untuk menghadapi kondisi darurat, sehingga Kementerian Agama menjadi pihak pertama yang turun tangan memberikan bantuan awal,”ungkapnya dalam International Conference on Indonesian Islam: Why Indonesia as a New Center of Muslim Civilization? yang digelar di Sport Center UIN Sunan Ampel (UINSA) Surabaya, Rabu (26/11).
Lebih lanjut, Ia mengungkapkan komitmen pemerintah untuk segera menangani puluhan pesantren yang saat ini berada dalam kondisi rawan dan membutuhkan perbaikan mendesak tersebut.
Menag juga menekankan pentingnya kerja sama lintas kementerian untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali. “Kami berkolaborasi dengan instansi terkait. Ini yang terakhir, jangan lagi ada kesantrian seperti ini,” ujarnya.
Ditambahkan Nazarrudin berdasarkan instruksi Presiden, pihaknya diminta mendata pesantren yang rawan. Kementerian PUPR dan Kementerian Agama diminta memastikan agar kejadian serupa jangan sampai terjadi lagi.
Dalam pemetaan terbaru, terdapat sekitar 80 pondok pesantren yang dinilai memiliki tingkat kerawanan sangat tinggi. Presiden, kata Menag, memberikan instruksi langsung agar seluruh pesantren tersebut diperbaiki sebelum terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
“Presiden kita sangat proaktif untuk memberikan perhatian khusus pada pondok pesantren. Kita bersyukur karena instruksi beliau jelas, itu harus diperbaiki sebelum terjadi informasi yang lebih buruk,” tuturnya.
Kementerian Agama memastikan program rehabilitasi ini akan menjadi prioritas, mengingat peran pesantren sebagai pusat pendidikan, pembinaan moral, dan penguatan nilai-nilai bangsa bagi jutaan santri di seluruh Indonesia. [ina.wwn]


