33 C
Sidoarjo
Friday, December 5, 2025
spot_img

Masyarakat Diminta Tak Panik Peningkatan Kasus Covid 19

Kota Malang, Bhirawa
dr Rezki Tantular Sp P pakar penyakit paru dari Universitas Brawijaya (UB) menghimbau agar masyarakat tidak panik dan tetapi harus tetap waspada terhadap peningkatan kasus Covid 19 di sejumlah negara.

Menurut dr Rezki, kini Covid 19 sudah menjadi siklus yang kondisinya bisa mengalami fase naik dan turun. Jadi masyarakat tidak usah panik dan tetap waspada terhadap kasus Covid 19 yang kembali meningkat. Meskipun pada kasus Covid 19 yang lama masyarakat sudah banyak yang melakukan vaksin namun tetap harus menjaga kesehatan dan kewadpadaan. Jika sakit tetap untuk menggunakan masker. Karena yang namanya virus pasti tidak akan pernah hilang.

dr Rezki Tantular menambahkan, peningkatan kasus Covid 19 di Asia, khususnya di Thailand yang sudah mencapai 50 ribu kasus dalam 8 hari, dan sekitar 100 ribu dalam sebulan. Sedangkan di Singapura dan Hongkong juga mencatat peningkatan. Meskipun demikian, laporan di tingkat global malah menurun misalnya di negara Brazil yang mengalami puncaknya pada Februari.

”Saya sepakat virus Covid 19 sekarang hanya sub-varian dari virus varian omicron yakni. Apakah variannya baru? Jawabannya adalah tidak, yang beredar adalah sub-varian omicron. Indonesia tidak melakukan tes massal secara rutin, sehingga kasus yang ada tidak sepenuhnya terdeteksi. Meskipun demikian, kondisi masyarakat saat ini lebih kebal karena banyak yang sudah vaksin dan sudah pernah terinfeksi. Covid 19 masih ada di Indonesia. Namun, sudah dianggap endemi, bukan pandemi lagi,” ujar dr Rezki.

Berita Terkait :  Rebut Enam Medali, Kab Mojokerto Juara Umum Gateball Porprov Jatim IX

dr Rezki menyarankan agar selalu melakukan cross checking atas segala informasi yang beredar mengenai Covid 19 dan virusnya. Misalnya, munculnya informasi menyesatkan di media bahwa vaksin COVID-19 tidak dianjurkan untuk wanita hamil dan anak-anak. Informasi ini salah dan justru pada saat terjadi peningkatan kasus, vaksinasi tetap diperlukan.

Dr Reski menyarankan agar masyarakat Jangan mudah percaya pada informasi (hoaks) dari media, vaksinasi tetap penting, dan surveilans perlu ditingkatkan serta kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan krusial.

Sementara itu, Pakar virus sekaligus dosen di Fakultas Kedokteran (FK) UB, dr Andrew William Tulle MSc mengatakan, virus Covid 19 nyatanya tidak pernah menghilang hanya saja, jumlahnya yang menurun di Indonesia. Tapi sejujurnya, Covid-19 masih ada, cuma memang tidak separah dulu.

Menurut dr Andrew virus ini terus berubah menjadi varian-varian baru. ”Sekalipun kita sudah mendapatkan vaksin, tubuh mempunyai batas daya tahan. Saat ketahan tubuh menurun, ditambah munculnya virus COVID-19 varian baru, bermutasi, lebih mudah masuk, mudah tersebar, sehingga kasus COVID-19 naik kembali,” tambahnya.

Covid 19 yang akhir-akhir ini merebak merupakan virus varian baru yang induknya masih omikron. Menurut laporan resmi, di Thailand di temukan varian XAC sama JN1, di Singapura LF7 dan NB1.8, di Malaysia XAC sama JN1. ”Itu masih bagian omikron sebenarnya, jelas dr Andrew.

Berita Terkait :  UMKM Binaan Bank Jatim Sukses Tembus Pasar Korea Selatan

Dr Andrew juga menjelaskan, varian baru ini mengalami mutasi yang membuatnya lebih kuat berikatan dengan reseptor pada saluran pernapasan sehingga lebih mudah ditransmisikan antara orang dibandingkan varian yang sebelumnya meskipun cara virus ini bertransmisi masih sama yakni lewat droplet, batuk, dan bersin. ”Meskipun bermutasi dan lebih kuat berikatan reseptor, bukan berarti dia lebih mudah ditransmisikan kaya aerosol gitu, tidak,” jelasnya. [mut.fen]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru