25 C
Sidoarjo
Friday, December 5, 2025
spot_img

Manis Harapan Dapur Rehabilitasi, PM Kembangkan Keterampilan Wirausaha Pelatihan Kuliner

Pemprov Jatim, Bhirawa
Upaya Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Sosial (Dinsos) Jatim dalam membekali penerima manfaat dengan keterampilan wirausaha terus membuahkan hasil. Di Unit Pelaksana Teknis Rehabilitasi Sosial Bina Karya Wanita (UPT RSBKW) Kediri, puluhan penerima manfaat (PM) menunjukkan semangat luar biasa dalam serangkaian pelatihan kuliner yang digelar selama pekan kedua Oktober 2025.

Dimulai dari pembuatan bomboloni, evaluasi donat hingga pelatihan eclair, seluruh kegiatan ini menjadi bagian dari program rehabilitasi sosial yang menitikberatkan pada pengembangan keterampilan praktis dan kesiapan berwirausaha setelah kembali ke masyarakat.

Dalam sesi pembuatan bomboloni, sebanyak 23 PM belajar membuat donat isi khas Italia di bawah bimbingan instruktur profesional. Mulai dari menguleni adonan hingga menyuntikkan isian manis seperti cokelat dan selai buah, para peserta berhasil menghasilkan produk yang menggugah selera.

Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial UPT RSBKW Kediri, Ina Nuryani, menyampaikan apresiasi atas hasil karya dan semangat para peserta. “Kami melihat potensi besar dari bomboloni ini. Bentuknya unik dan isiannya beragam, sangat diminati pasar. Keterampilan ini bukan sekadar kegiatan mengisi waktu, tapi modal penting menuju kemandirian ekonomi,” ujarnya.

Ina menambahkan, hasil pelatihan akan dipasarkan secara terbatas di lingkungan UPT RSBKW Kediri sebagai praktik langsung dalam manajemen usaha dan pemasaran sebelum peserta benar-benar terjun mandiri. “Bomboloni ini menjadi ‘manis harapan’ mereka untuk kehidupan yang lebih baik,” imbuhnya.

Berita Terkait :  Tranformasi Teknologi PT Petrokimia Gresik Ciptakan Lingkungan dan Pertanian Berkelanjutan

Keesokan harinya, sebanyak 21 peserta mengikuti evaluasi keterampilan pembuatan donat sebagai tindak lanjut dari pelatihan sebelumnya. Dalam kegiatan ini, mereka diminta mempraktikkan seluruh proses secara mandiri, mulai dari penimbangan bahan, pengulenan, hingga dekorasi akhir.

Tim penilai menilai hasil karya berdasarkan rasa, tekstur, penampilan, dan efisiensi kerja. Hasilnya, mayoritas produk dinilai memiliki kualitas baik dan layak jual. “Evaluasi ini bukan sekadar ujian, tapi untuk memastikan keterampilan benar-benar matang dan siap diaplikasikan di dunia usaha,” kata Ina.

Program kemudian berlanjut dengan pelatihan pembuatan eclair bertopping gula halus. Sebanyak 21 PM kembali antusias mengikuti pelatihan ini yang berfokus pada penguasaan teknik choux pastry-adonan dasar kue eclair agar menghasilkan tekstur ringan dan berongga sempurna.

Menurut Ina, pelatihan eclair ini dirancang untuk melatih ketelitian dan konsistensi peserta. “Kami memilih eclair agar peserta terbiasa bekerja presisi. Produk ini sederhana, tapi menuntut teknik yang teliti. Keterampilan semacam ini bisa menjadi nilai jual tinggi jika ditekuni,” jelasnya.

Selama kegiatan, seluruh peserta berhasil memproduksi eclair buatan sendiri dengan hasil yang dinilai baik dari segi tekstur dan tampilan. UPT RSBKW Kediri menegaskan komitmennya untuk terus memberikan pendampingan bagi peserta yang berminat mengembangkan keterampilan kuliner ini menjadi peluang usaha mandiri.

Dengan semangat belajar dan dukungan pelatihan berkelanjutan, para penerima manfaat kini tidak hanya menjalani proses rehabilitasi sosial, tetapi juga tengah menapaki jalan menuju kemandirian ekonomi dan masa depan yang lebih manis.[rac.ca]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru