Bojonegoro, Bhirawa
Sholahudin Ahmed Al Ayubi, mahasiswa semester tujuh prodi agribisnis Universitas Bojonegoro (Unigoro), menjadi finalis Duta Pemuda Pelopor Kabupaten Bojonegoro 2025 bidang pangan.
Mahasiswa asal Kecamatan Trucuk ini mempelopori pemanfaatan limbah bonggol jagung menjadi media tanam jamur janggel. Pemuda yang akrab disapa Abi, menuturkan, saat menjalani KKN-TK Unigoro 2024 dia menginisiasi program budidaya jamur janggel jagung di Desa Butoh, Kecamatan Ngasem.
Sebab desa di kawasan hutan ini komoditi utamanya adalah jagung. Ibu-ibu yang menjadi sasaran utama program tidak hanya diajarkan budidaya. Melainkan juga diajarkan inovasi hingga pengawetan, serta membuat produk olahan dari jamur janggel.
“Atas dorongan dari teman-teman, saya mendaftarkan diri sebagai pemuda pelopor bidang pangan. Alhamdulillah saya dinyatakan lolos seleksi berkas, kemudian dilanjutkan presentasi dan wawancara tanggal 13 Februari 2025,” tuturnya
“Saya memresentasikan karya berjudul Menggali Potensi Desa Menuju Kemandirian Pangan dengan Inovasi Bonggol Jagung Menjadi Media Tumbuh Jamur Janggel,” tambahnya, kemarin (17/2).
Abi melanjutkan, gerakan pangan yang diusung dirinya dengan finalis pemuda pelopor bidang pangan berbeda. Finalis lainnya berfokus pada peternak dan kelompok tani sebagi objek pemberdayaannya.
Sedangkan, dia fokus pada pemanfaatan limbah bonggol jagung yang selama ini diabaikan oleh masyarakat. “Terutama di daerah Bojonegoro sisi selatan. Seperti Temayang, Bubulan, dan Ngasem. Daerah tersebut merupakan sentra produksi jagung. Tentu limbah bonggol jagungnya sangat melimpah. Sayang sekali jika tidak dimanfaatkan,” terangnya.
Cara membuat jamur janggel dari limbah bonggol jagung sangat mudah. Diawali dengan mefermentasi bonggol jagung yang telah dicampur berbagai bahan di keranjang tertutup. Saat proses Fact Finding oleh petugas dari Dinas Pemuda dan Olahraga (Dinpora) Bojonegoro, Abi menunjukkan proses pembuatannya.
“Sambil menunggu jamurnya tumbuh, pemilik dapat menyiram jamurnya setiap hari di jam yang sama. Agar kelembaban media tanam tetap terjaga,” imbuhnya.
Meskipun gerakan pangan yang diinsiasi Abi berhasil membawa inovasi baru, dia tidak ingin berpuas diri. Owner President Dimsum ini berharap dapat memberikan manfaat bagi sesama. [bas.wwn]