Nganjuk, Bhirawa.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nganjuk merevitalisasi Jembatan Mungkung pada tahun 2024 ini. Revitalisasi ini bertujuan untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan pengguna jembatan yang menghubungkan dua kecamatan.
Jembatan Mungkung merupakan salah satu jembatan penting di Kabupaten Nganjuk karena Jembatan ini menghubungkan dua kecamatan, yaitu Kecamatan Bagor dan Kecamatan Rejoso. Jembatan ini juga menjadi akses menuju kawasan wisata bendungan Semantok. .
Namun, kondisi Jembatan Mungkung saat ini sudah tidak layak pakai, karena perkembangan tata ruang dan pola ruang yang berkembang secara cepat akibat jalan tol. Jembatan ini sudah berusia tua dan mengalami kerusakan pada beberapa bagian. Hal ini membuat jembatan menjadi rawan kecelakaan dan kondisi sungai yang deras seringkali membuat was-was warga yang menyintas di jembatan ini, ungkap Parji, warga setempat.
Untuk itu, Pemkab Nganjuk melalui Dinas PUPR merevitalisasi Jembatan Mungkung dengan menggunakan dana alokasi khusus (DAK) fisik bidang jalan dan jembatan. Revitalisasi ini dengan meliputi perbaikan struktur jembatan, pelebaran jalan, dan penambahan fasilitas penunjang jembatan seperti Tembok penahan tanah sepanjang 100 meter kanan kiri jembatan.
Kepala Bidang Jembatan dan Jalan Dinas PUPR Kabupaten Nganjuk, Onny mengatakan, pembangunan jembatan Mungkung ini menggunakan anggaran yang bersumber dari DAK 2024, pembangunan jembatan mungkung, dilakukan karena jembatan lama telah mengalami scouring (gerusan) pada abutment sisi utara akibat banjir dan benda hanyutan yang tersangkut di pilar jembatan lama.
Pembangunan jembatan Mungkung dengan menggunakan konstruksi girder prestres, tanpa adanya pilar di tengah sungai. Diharapkan dengan menggunakan konstruksi girder prestres tanpa pilar tengah, luas penampang basah sungai semakin luas dan menghindari terjadi penyumbatan pada aliran sungai yang berakibat banjir.
Diharapkan dengan terbangunnya jembatan mungkung ini, dapat memperlancar arus transportasi lalu lintas sehingga meningkatnya ekonomi masyarakat sekitar dan tentu saja meningkatnya kesejahteraan masyarakat.
Diharapkan setelah jembatan ini selesai dikerjakan, masyarakat turut memelihara jembatan ini, salah satunya tidak melakukan pengrusakan pada railing jembatan dan tidak melakukan coretan di parapet serta tidak membuang sampah di sungai tersebut.
Di tanya perihal siapa yang mengerjakan, Onny menyatakan bahwa kontraktor yang melakukan pembangunan Jembatan Mungkung adalah CV. Arkananta, yang pengadaan barang/jasa nya melalui metode e-purchasing.
Dengan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) 24 Juni dengan rentang waktu 150 hari kalender, proyek senilai 9, 2 miliar h dan di awasi oleh CV Dokka, selaku konsultan pengawas dari Jombang dengan nilai kontrak 99 juta tersebut di yakini akan selesai tepat waktu pada tanggal 24 November 2024 mendatang.
D temui di kediamannya, Ir. Soekonyono, MT, mantan Staff Ahli Ekonomi dan Pembangunan Kabupaten Nganjuk sekaligus pemerhati kebijakan publik, menduga “lemahnya pengawasan dari Inspektorat dan fungsi kontrol dari DPRD menyebabkan banyaknya pekerjaan fisik di Kabupaten Nganjuk, sejak PAK 2023, APBD 2024 sampai PAK 2024 ini terkesan asal, kurang ada monev skala prioritas, dan menengarai banyak pihak yang bermain dengan APBD Kabupaten Nganjuk”, ungkap Sukonyono. (dro.hel)