Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana saat diwawancara terkait batalnya pesta kembang api perayaan malam tahun baru 2026.
Pemkab Kediri, Bhirawa.
Pemkab Kediri membatalkan pesta kembang api yang rencananya digelar saat malam pergantian tahun di Simpang Lima Gumul. Keputusan ini diambil sebagai bentuk empati terhadap masyarakat di sejumlah daerah yang tengah terdampak bencana alam.
Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana mengatakan, meskipun kembang api sebenarnya telah dipersiapkan, pemerintah daerah memilih untuk meniadakan pelaksanaannya demi solidaritas kemanusiaan.
“Sebenarnya kembang api sudah kita beli dan siapkan, tetapi kemungkinan besar tidak akan kita laksanakan. Ini sebagai bentuk empati kita kepada saudara-saudara kita di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat yang sedang mengalami musibah,” ujar Bupati yang akrab disapa Mas Dhito, Rabu (24/12).
Sebagai pengganti perayaan Tahun Baru, Pemerintah Kabupaten Kediri akan menggelar doa bersama dan istighotsah yang melibatkan masyarakat.
“Sebagai gantinya, kita akan mengadakan doa bersama dan istighotsah. Kita juga masih berkomunikasi dengan beberapa habaib untuk rencana selawatan,” tambahnya.
Mas Dhito berharap masyarakat Kabupaten Kediri dapat memahami kebijakan tersebut serta ikut mendoakan para korban bencana agar diberikan kekuatan dan keselamatan.
“Kami mohon pengertian dari seluruh masyarakat Kabupaten Kediri. Semoga kebersamaan kita dalam doa ini menjadi bentuk dukungan moral bagi saudara-saudara kita yang sedang menghadapi cobaan,” pungkasnya.(van,nov.hel)