25.6 C
Sidoarjo
Thursday, March 13, 2025
spot_img

“Maktub” Bahasa Takdir

Judul : The Alchemis (Sang Alkemis)
Penulis : Paulo Coelho
Halaman : 224 hlm
ISBN : 978-602-06-5606-9
Cetakan 44 : 2024
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Peresensi : Yeni Styaningsih
Trainer P2KK Pusdiklat SDM UMM dan Penggemar Novel

“Kita takut kehilangan apa yang kita miliki, entah itu hidup kita, harta benda kita, ataupun tanah kita. Tapi rasa takut ini menguap begitu kita memahami bahwa kisah-kisah hidup kita dan sejarah dunia ini ditulis oleh tangan yang sama”

Buku dengan 221 halaman ini merupakan buku yang diterbitkan Gramedia. Sampul berwara dominan biru cerah ini didesain khusus dalam rangka 50 tahun Gramedia Pustaka utama.

Lalu bagaimana sebenarnya sosok sang alkemis pada buku ini? Benarkah tokoh alkemis dalam buku ini digambarkan sebagai sosok yang selalu bereksperimen dengan alat-alat kimia, yang setiap hari berurusan dengan senyawa dan cairan kimia, bekerja di laboratorium dengan menggunakan jas labnya?

Sang Alkemis karya Paulo Coelho mengisahkan tentang seorang anak gembala bernama Santiago yang berpetualang mencari harta karun yang ia lihat dalam mimpinya. Harta karun itu berada di Mesir, di dekat piramida-piramida yang ia ketahuai dari seorang peramal Gipsi. Sepanjang perjalanannya ia belajar tentang makna kehidupan, takdir dan bagaimana kita mengikuti impian-impian sejati dalam diri.

Santiago bertemu sejumlah tokoh dalam pencariannya menemukan harta karun. Ia bertemu dengan seorang raja, Raja Melkisedek yang menyamar menjadi orang tua, dia menyamar supaya tidak menjadi sasaran para pencuri. Orang tua itu memberinya sebutir batu putih dan batu hitam yang ia sebut sebagi urim dan tumim. Batu yang hitam berarti ‘ya’ dang yang putih berarti ‘tidak’. “Saat kau tidak sanggup membaca pertanda-pertanda yang diberikan padamu, batu-batu ini akan membantumu mengambil keputusan”, pesannya pada anak itu.

Berita Terkait :  KPU Surabaya Buka Pendaftaran KPPS untuk Pilkada Surabaya 2024

Di tengah perjalanan, Santiago menghadapi tantangan besar, termasuk keraguan, kehilangan dan bahaya, tetapi ia terus kembali meyakinkan diri untuk terus melangkah menuju impian sejati. Ia mengalami insiden yang membuatnya harus kehilangan semua uangnya, lalu ia melihat isi kantongnya dan hanya tersia 2 batu dari raja tua itu. Pertanda-pertanda akan menunjukkan apa yang luput dari matanya.

“Jangan pernah berhenti bermimpi”, raja tua itu pernah berkata, “Ikutilah pertanda-pertanda”.

Kemudian ia bertemu dengan seorang pedagang kristal dan ia memutuskan bekerja disana. Penjaga kristal menggambarkan seseorang yang terjebak dengan zona nyaman, takut berubah, takut gagal dan takut mengambil resiko. Keputusan Santiago untuk bekerja disana berkontribusi dalam mengembangkan usaha pedagang kristal. Santiago belajar bahwa untuk tumbuh dan mencapai impian, kita harus berani mengambil risiko dan tidak takut menghadapi perubahan, meskipun hal itu berarti meninggalkan kebiasaan lama. Dengan kreativitas dan usaha mencari solusi baru untuk membuka jalan menuju kesuksesan Santiago mengubah keadaan yang stagnan.

Setelah Santiago mampu mengumpulkan uangnya ia melanjutkan perjalananya menyeberangi padang pasir. Ia bertemu dengan orang Inggris yang sedang mencari seorang alkemis. Orang Inggris ini membawa beberapa buku tebal yang ia baca hampir disepanjang perjalanannya. Pertemuannya ini memaknai bahwa untuk mencapai “Impian Sejati” perlu menggabungkan kecerdasan intelektual dengan kepekaan spiritual. Alkimia dalam konteks buku ini lebih dari sekedar mengubah ‘logam menjadi emas’, kata ini merupakan metafora untuk transformasi diri yang memerlukan keseimbangan antara pengetahuan dan pengalaman.

Berita Terkait :  Penopang Energi Transisi, PGN Optimalkan Pemanfaatan LNG Domestik

Santiago mulai memahami bahwa intuisi sebenarnya adalah peleburan jiwa dengan begitu saja ke dalam arus kehidupan universal, di mana sejarah semua manusia saling terkait, dan kita bisa mengetahui segalanya telah tertulis disana. “Maktub”.

“Kau harus mengerti, cinta tak pernah menghalagi orang mengejar takdirnya. Kalau dia melepaskan impiannya, itu karena cintanya bukan cinta sejati… bukan cinta yang berbicara Bahasa Dunia”

Ketika berhasil menyeberangi gurun, takdir mempertemukannya dengan seorang perempuan gurun yang menyatakan padanya bahwa cinta tidak akan pernah menghalangi orang untuk mencari takdirnya.

Mungkin, ketika kita mengabaikan apa yang sedang kita cari dan mulai merasa cukup dengan apa yang kita miliki saat ini tanpa menyelesaikan apa yang akan kita cari kita akan merasa cukup tapi hanya akan bertahan sebentar saja rasa itu. Beberapa tahun kemudian kita akan mulai mengingat kembali apa yang belum kita selesaikan saat itu, dan pertanda-pertanda akan mulai mengarahkan kita untuk menuju kesana lagi. Kita akan mulai mengingat kembali dan mengatakan kenapa dulu aku tidak mencobanya.

Pada akhirnya, Santiago menemukan bahwa harta karun yang ia cari, tapi ternyata harta karun itu berada di tempat yang tak pernah ia sangka, di dekat dengan rumahnya sendiri.

Orang-orang bijak memahami bahwa alam semesta ini hanyalah citra dan tiruan akan surga. Dunia ini ada sekedar untuk menunjukkan bahwa ada dunia yang lebih sempurna. Allah menciptakan dunia ini agar melalui objek-objeknya yang terlihat, manusia bisa memahami ajaran-ajaran spiritualnya serta kebijaksanaannya yang amat sangat mengagumkan. Itulah yang kumaksud dengan tindakan.

Berita Terkait :  FWD Insurance dan PJI Gelar JA SparktheDream Social Challenge

Sang Alkemis dalam buku ini tidak hanya seorang ahli alkimia, tetapi juga seorang guru spiritual yang membantu Santiago menyadari potensi sejatinya. Dia mengajarkan bahwa takdir seseorang tidak hanya tentang menemukan harta karun fisik, tetapi tentang menemukan diri sendiri.

Buku ini telah terjual lebih dari 150 juta eksemplar dan telah diterjemahkan ke dalam lebih dari 80 bahasa. Cerita yang sederhana tetapi penuh dengan filosofi mendalam membuatnya sangat dihargai oleh pembaca dari berbagai latar belakang budaya dan agama. Buku ini membantu kita untuk melangkah dan lebih berani untuk meraih takdir kita. Buku ini juga mengajarkan kita bahwa perjalanan adalah bagian penting dari penemuan makna sejati dalam hidup.

————— *** ——————-

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru