Kabupaten Pasuruan, Bhirawa.
Anggota Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Pasuruan, Shobih Asrori resmi diberhentikan dari keanggotaan partai. Pemberhentian tersebut karena ia bergabung dengan partai lain serta mencalonkan diri sebagai Wakil Bupati Pasuruan di Pilkada Kabupaten Pasuruan 2024.
Keputusan pemberhentian itu dikeluarkan melalui dua surat resmi dari DPP PKB yang ditandatangani oleh Ketua Umum dan Sekretaris DPP PKB pada tanggal 19 Agustus 2024. Yakni, pertama pada surat pertama berisi keputusan pemberhentian Shobih Asrori dari keanggotaan PKB. Yang secara otomatis mencabut dan menyatakan tidak berlaku lagi Kartu Tanda Anggota (KTA) PKB dengan nomor 35.14.07.2005.000001 atas nama Shobih Asrori.
Surat kedua adalah berisikan persetujuan pergantian calon DPRD Kabupaten Pasuruan terpilih atas nama Shobih Asrori dalam pemilihan umum tahun 2024 karena diberhentikan dari anggota partai. Lalu, sebagai penggantinya, PKB Kabupaten Pasuruan memberikan persetujuan kepada Dra Nur Laila. Karena, ia memperoleh suara terbanyak berikutnya, sebagai calon pengganti sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Plh Ketua DPC PKB Kabupaten Pasuruan, HM Sudiono Fauzan menyampaikan keputusan pemberhentian tersebut akan segera ditindaklanjuti. “Tentu, kita akan menindaklanjuti keputusan ini kepada pihak-pihak terkait. Termasuk pergantian calon terpilih yang akan kami ajukan ke DPRD dan KPU,” tandas Mas Dion sapaan akrabnya saat konferensi pers di Gedung Graha Addakhil, Kantor DPC PKB Kabupaten Pasuruan, Selasa (20/8).
Ia menegaskan bahwa pemberhentian itu disebabkan oleh langkah Shobih Asrori yang memilih bergabung dengan partai lain dan mencalonkan diri sebagai Wakil Bupati Pasuruan mendampingi Rusdi Sutedjo dari Partai Gerindra.
“Alasan pemberhentian ini karena Gus Shobih mencalonkan diri jadi Cawabup Pasuruan dari Partai Gerindra,” jelas Mas Dion.
Sementara itu, Ketua Dewan Syuro DPC PKB Kabupaten Pasuruan, KH Mujtabah Abdus Shomad mengungkapkan sebelumnya, DPC PKB Kabupaten Pasuruan sudah memanggil Shobih Asrori untuk memberikan pandangan. “Dan pada intinya, kami sudah memberikan pandangannya,” kata KH Mujtabah Abdus Shomad. [hil.wwn]
