Surabaya, Bhirawa
Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80, PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 8 (Daop 8) Surabaya menggelar Parade Budaya yang menampilkan pertunjukan Reog Ponorogo dan lakon “Ande-Ande Lumut” oleh Sanggar Puri Kencono. Acara yang berlangsung meriah di halaman kantor Daop 8 Surabaya ini mengusung tema “Harmoni Budaya Dalam Jejak Kereta Api Lestari”.
Dalam kegiatan tersebut, Muhammad Rafi Syafruddin, mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya, turut berpartisipasi sebagai peserta magang di Divisi Humas KAI Daop 8 Surabaya. Ia ikut berperan dalam proses dokumentasi foto dan video selama acara berlangsung untuk keperluan publikasi internal perusahaan.
“Ini pengalaman yang berharga bagi saya karena bisa belajar langsung bagaimana kegiatan budaya dikemas menjadi konten publikasi perusahaan,” ujar Rafi saat ditemui usai acara.
Parade Budaya diawali dengan penampilan Reog Ponorogo yang menampilkan musik gamelan, tari jathilan, dan barongan megah khas Jawa Timur. Atraksi tersebut sukses memukau penonton sekaligus menyampaikan pesan semangat, keberanian, dan kebanggaan terhadap budaya lokal.
Setelah itu, acara dilanjutkan dengan pementasan cerita rakyat “Ande-Ande Lumut” oleh Sanggar Puri Kencono. Kisah yang sarat pesan moral tentang kejujuran dan kesetiaan ini dikemas secara modern tanpa meninggalkan unsur tradisionalnya.
Manager Humas KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk komitmen perusahaan dalam melestarikan budaya Nusantara sekaligus mendekatkan masyarakat dengan nilai-nilai budaya lokal.
“Kami ingin mengangkat kekayaan budaya Indonesia agar lebih dekat dengan masyarakat, khususnya generasi muda,” ujarnya.
Melalui kegiatan ini, KAI Daop 8 Surabaya tidak hanya memperingati perjalanan panjang transportasi kereta api di Indonesia, tetapi juga menunjukkan bahwa kemajuan teknologi dapat berjalan selaras dengan pelestarian budaya.
Partisipasi mahasiswa Untag Surabaya dalam kegiatan ini menjadi bukti bahwa kolaborasi antara dunia pendidikan dan dunia kerja dapat melahirkan pengalaman nyata yang memperkaya wawasan sekaligus memperkuat nilai profesionalisme di bidang komunikasi. [why]