Surabaya, Bhirawa
Tim Program Kreativitas Mahasiswa Riset Eksakta (PKM-RE) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) memperkenalkan inovasi terapi alternatif pengobatan kanker payudara melalui terapi fotodinamik yang dipadukan dengan nanopartikel.
Dibimbing dosen Dr Andika Pramudya Wardana SSi MS, Tim PKM RE beranggotakan empat mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, yaitu Muhammad Afendi Zainul Ilmi, Ahmad Khairuddin, Wenti Prikha Diansa dan Lungga Karina Meisa Elora Sugiharto.
Menurut Ketua Tim PKM RE, Afendi, kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker yang umum terdeteksi di 157 dari 185 negara dan menempati peringkat ke-2 penyebab kematian setelah kanker paru-paru. Saat ini, pengobatan seperti kemoterapi, imunoterapi, radioterapi, dan terapi hormonal secara luas telah digunakan untuk menekan perkembangan berbagai jenis kanker.
“Melalui riset ini, kami mengembangkan fotosensitizer nano core-shell ?-Fe?O?@Au dengan Garcinia mangostana yang dipadukan dengan terapi fotodinamik untuk alternatif terapi kanker yang efektif dengan efek samping minimum,” jelasnya.
Tim PKM RE berhasil menggabungkan nano core-shell ?-Fe?O?@Au sebagai penghantar dengan ekstrak kulit manggis (Garcinia mangostana L) yang diketahui kaya kandungan Xanton, senyawa aktif yang memiliki potensi besar sebagai antikanker. Riset ini menghadirkan pendekatan baru dalam terapi modern, di mana perpaduan material nanoteknologi dengan bahan alami diproyeksikan dapat meningkatkan efektivitas pengobatan.
“Saat kombinasi ini dipaparkan dengan sinar laser, terjadi reaksi yang menghasilkan Reactive Oxygen Species (ROS), yakni molekul reaktif yang mampu menghancurkan sel kanker secara selektif. Mekanisme ini dinilai lebih aman karena tidak merusak jaringan sehat di sekitarnya, sehingga meminimalisasi efek samping yang biasanya muncul dalam terapi konvensional,” katanya.
Afendi menjelaskan, formulasi obat ini dikemas dalam bentuk nanopartikel, sehingga memudahkan penghantaran langsung ke target sel kanker dengan tingkat presisi yang lebih tinggi.
Afendi berharap, kehadiran teknologi ini menjadi salah satu terobosan dalam pengembangan terapi fotodinamik berbasis bahan alam, sekaligus membuka peluang besar bagi pemanfaatan keanekaragaman hayati Indonesia dalam bidang Kesehatan. Inovasi tersebut mengantarkan tim Unesa lolos pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) tingkat nasional 2025 oleh Direktorat Belmawa Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek). Saat ini, riset tengah difokuskan pada penyempurnaan formulasi nano agar lebih stabil.
“Keberhasilan ini menambah daftar panjang karya inovatif mahasiswa Unesa yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga berpotensi dengan memberi manfaat nyata bagi masyarakat. Dengan hadirnya terapi fotodinamik nano ini, harapan baru terbuka bagi para pejuang kanker payudara di Indonesia untuk mendapatkan pengobatan yang lebih efektif dan nyaman,” tandasnya. [fen.wwn]