26 C
Sidoarjo
Thursday, December 11, 2025
spot_img

Mahasiswa Ubaya Sulap Kantong Teh Celup jadi Produk Dekorasi Estetik Ramah Lingkungan


Surabaya, Bhirawa
Mahasiswa Program Studi Desain dan Manajemen Produk Fakultas Industri Kreatif Universitas Surabaya (FIK Ubaya) menciptakan produk dekorasi dengan mendaur ulang kantong teh celup.

Produk yang diberi merek “Dipt”, produk-produk yang diciptakan seperti jam dan lampu meja, catur, serta tray atau nampan yang tidak hanya estetik, namun memiliki nilai sustainability, Rabu (10/12).

Mahasiswa FIK Ubaya, Jeanne Theresia Mintarja mengukapkan konsumsi teh sangat tinggi di Indonesia, dimana ide untuk mendaur ulang kantong teh sebagai wujud kontribusi terhadap lingkungan.

“Pengolahannya menggunakan berbagai bahan ramah lingkungan lainnya, seperti bahan perekat dari ekstrak biji guar gum serta biovarnish untuk menghasilkan produk yang mengkilap dan tahan lama, meningkatkan kekuatan produk memanfaatkan potongan kayu sisa produksi mebel dari pengrajin sekitar,” katanya.

Lanjut Jeanne mengatakan membutuhkan waktu selama satu tahun dari eksplorasi hingga menghasilkan produk yang sudah jadi, ketertarikan terhadap material digunakan dengan esensi home decor yang menjadi tema saya juga cukup sulit, Selain estetik produknya harus berfungsi dan memiliki ketahanan yang baik.

“Saya berkali-kali gagal dalam menyatukan kayu dengan kantong teh yang telah dicetak, proses pembuatan dimulai dari penyeleksian kantung teh untuk mendapatkan warna tertentu, Semakin gelap warna produk yang diinginkan, maka semakin besar rasio kantung teh terseduh yang digunakan, terus kantong teh melalui tahap pulping atau penghancuran menjadi bubur dan dicampur dengan guar gum agar bahan dapat melekat dengan baik, Campuran tersebut kemudian dituang ke dalam cetakan dan dikeringkan selama 2 hingga 3 hari, selanjutnya benar-benar kering, produk diamplas dan dipernis untuk menghasilkan permukaan yang halus dan mengilap, dilakukan penataan komponen tambahan seperti lampu, baterai, dan mesin jam agar dapat berfungsi dengan baik.” Tuturnya.

Berita Terkait :  Diundang Khofifah Memotivasi Pelajar Sekolah Khadijah Surabaya, Syekh Afeefuddin Al Jailani Paparkan Tiga Hal Penting dalam Menuntut Ilmu

Tidak menutup kemungkinan Dipt dapat diproduksi secara masif dan dikomersialisasi, tambah Jeanne, mengatakan pengerjaan masih mandiri dan bergantung terhadap cahaya matahari dalam proses pengeringan.

“Kedepan ingin berfokus mengembangkan dan meningkatkan kualitas produk-produk Dipt hingga benar-benar siap untuk dipasarkan secara luas, masih banyak jenis dan bentuk produk yang dapat dieksplor, sebab pengerjaannya masih sepenuhnya manual, kerapian dan kepadatan bahannya akan lebih baik apabila dibantu dengan otomasi dan teknologi,” imbuh Jeanne. [ren.wwn]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru