Surabaya, Bhirawa
UKM Martografi Petra Christian University (PCU) berkolaborasi dengan Federasi Perkumpulan Senifoto Indonesia (FPSI) gelar perayaan fotografi nasional bertajuk “Festive Youth Intersalon 2025” di Gedung Q lantai 3, Kampus Timur PCU, Surabaya.
Kegiatan ini bukan sekadar kompetisi biasa, tapi perayaan fotografi nasional khusus untuk para fotografer muda berbakat di seluruh wilayah Indonesia.
Ketua Festive Youth Intersalon 2025, Gregorius Christito, menjelaskan pada pameran bertema “Moments in Emotion” dengan dua kategori lomba yaitu Street Photography dan Student Life, kegiatan menekankan bagaimana momen-momen sederhana namun penuh emosi dapat ditangkap dan diolah menjadi karya fotografi yang kuat, bermakna, dan inspiratif.
“Sebagai bagian dari program Youth Intersalon, edisi khusus dari Intersalon FPSI, kompetisi spesifik menargetkan peserta dengan usia maksimal 25 tahun” ujarnya, Sabtu, (24/5).
Lanjut Gregorius menyampaikan bahwa Festive Youth Intersalon 2025 sampai saat ini mencatat ada 203 peserta dari berbagai penjuru Indonesia, dimana sebanyak 973 karya foto telah terkumpul, namun hanya 140 pilihan terbaik.
“Partisipasi peserta mulai dari pelajar SMP dan SMA, anggota komunitas fotografi, hingga fotografer muda independen, semuanya menunjukkan semangat yang luar biasa untuk menjukan mahakaryanya” pungkas Gregorius.
Gregorius menambahkan selain pameran fotografi, pengujung juga bisa mengikuti talkshow dan workshop yang dibawakan oleh pemateri kompeten. “Talkshow Fotografi dibawakan oleh pemateri muda, yakni Muhana Syafiquddary, AFIAP., A.FPSI., yang membawakan materi mengenai “Muda Berprestasi bukan BASA BASI, nantinya akan memberi edukasi tentang dunia Salon Foto serta peluang fotografer muda dalam ekosistem fotografi nasional, selanjutnya workshop yang dibawakan oleh fotografer profesional, yakni Jayadi Sugito, mengajak peserta untuk memahami pentingnya menangkap ekspresi dan emosi manusia dalam fotografi potret, serta memperkaya wawasan teknis mengenai penggunaan lighting, kamera, filter, dan proses editing kreatif,” ujarnya. [ren.wwn]


