Surabaya, Bhirawa
Petra Christian University menggelar kompetisi nasional bertajuk Petra Civil Expo (PCE) 2025 di Ciputra World Mall, Surabaya.
PCE 2025 kali bertajuk “Building Resilient Infrastructure through Transformative Innovation” yang di adakan oleh Himasitra (Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil) PCU, kompetisi tahunan yang mempertemukan siswa SMA dan mahasiswa dari seluruh wilayah di Indonesia dengan menghadirkan tiga kategori tingkat nasional, yaitu Bridge Competition (BC) untuk anak SMA, Earthquake Resistant Design Competition (ERDC) untuk mahasiswa, dan Lomba Kuat Tekan Beton (LKTB) untuk mahasiswa, Kamis, (15/5).
Ketua Panitia PCE 2025, Michael Winata, menjelaskan bahwa total peserta PCE mencapai 480 orang, yang dibagi menjadi kelompok dengan masing-masing berjumlah tiga orang, dan mereka semua telah melewati proses penyisihan sebelumnya.
“Rangkaian kompetisi telah bergulir sejak Maret sampai puncaknya pada bulan Mei, serta pada tahun ini, ingin menekankan urgensi dan pentingnya inovasi dalam menghadapi tantangan pembangunan infrastruktur di Indonesia yang tangguh dan berkelanjutan, sebab kondisi geografis Indonesia rentan terhadap bencana alam, maka perlu transformasi dalam desain dan pembangunan infrastruktur yang lebih tahan lama, aman, serta resilient terhadap tantangan zaman,” jelasnya.
Lanjut Michael, mengatakan yang menarik lagi iyala para peserta diminta mendesain struktur bangunan tahan gempa secara on the spot selama kurang lebih tujuh jam. “Bertujuan mendukung kreativitas para peserta, kami dari panitia telah menyediakan berbagai material, seperti 23 batang kayu balsa sepanjang satu meter, lem G, serta baseboard sebagai alas pembuatan tower, kriteria dimensi bangunannya haruslah terdiri dari 10 lantai, total tinggi bangunannya 95 centimeter dengan berat maksimal 150 gram tanpa baseboard” tutur Michael.
Ketua Panitia PCE 2025 menceritakan sSelesai dirakit nantinya menguji ketahanannya terhadap guncangan gempa menggunakan alat shaking table dengan level 1 hingga level 7 secara bertahap untuk melihat ketahanan maketnya. “Penilaian bukan hanya berfokus pada seberapa kuat maket tersebut, tapi mempertimbangkan efisiensi beratnya,” ucapnya.
Michael menambahkan dimana situasi acara pada tempat yang sama juga berlangsung presentasi bahan beton yang telah digunakan sebelumnya oleh para peserta lomba LKTB, yang nanti dilaksanakan pada hari kedua, kompetisi ERDC, akan dilakukan proses presentasi sementara itu Bridge Competition akan merakit jembatan yang juga berbahan dasar kayu Balsa.
“PCE 2025 menjadi panggung bagi lahirnya bibit-bibit unggul bidang teknik sipil, Puncak dari seluruh rangkaian yang seru dan inovatif, termasuk pengumuman juara ERDC, Bridge Competition, dan Lomba Kuat Tekan Beton pada 17 Mei 2025. Semoga acara bisa menjadi wadah anak muda menunjukkan bakatnya sehingga infrastruktur Indonesia terus bersaing dengan dunia global,” imbuhnya. [ren.wwn]