Surabaya, Bhirawa
Persaingan sengit dan kompetitif diprediksi akan menghiasi Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Surabaya 2024. Pasalnya, dua figur berpengaruh, yaitu Machfud Arifin-Bayu Airlangga dinilai menjadi penantang paling siap bagi petahana Eri Cahyadi-Armuji.
Nama Machfud Arifin dan Bayu Airlangga pun sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat Kota Pahlawan ini. Machfud Arifin yang juga mantan calon wali kota Surabaya 2020 lalu telah memiliki pengalaman yang cukup dalam dunia politik.
Hal itu membuat mantan Kapolda Jatim ini sangat memahami tentang isu-isu yang dihadapi oleh Kota Surabaya. Apalagi, suami dari Caleg jadi DPR RI Dapil 1 Surabaya dan Sidoarjo periode 2024-2029 yakni Lita Machfud Arifin menjadi bekal tersendiri.
Sedangkan Bayu Airlangga pun dikenal sebagai politisi muda berbakat. Menantu Gubernur Jatim periode 2009-2019 Pakde Karwo ini pun mengemban amanah sebagai Ketua Pro Jokowi (Projo) Jawa Timur.
Pria yang juga Wakil Ketua DPD Golkar Jawa Timur ini pun turut mensukseskan pasangan Prabowo-Gibran dan mengantarkan kemenangan di Pilpres 2024.
Pengamat Politik dari Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Surokim Abdussalam menyebut jika pasangan Machfud Arifin-Bayu Airlangga terealisasi akan membuat Pilwali Surabaya dinamis dan kompetitif.
“Petahana (Eri-Armuji, red) tak lagi bisa bersantai karena pak Machfud punya pengalaman dalam kontestasi Pilkada di Surabaya. Saya pikir itu akan menjadi pesaing paling serius untuk bisa diwaspadai petahana,” katanya, Sabtu (22/6).
Surokim membeberkan nama Machfud Arifin dan Bayu Airlangga dikenal dengan pengalamannya dalam politik lokal dan nasional. Mereka memiliki kekuatan dengan basis dan rekam jejaknya untuk menantang petahana.
“Bayu Airlangga juga didukung oleh jaringan politik yang kuat, termasuk dukungan dari tokoh terkemuka di Jawa Timur (Pakde Karwo). Kami menyakini, Bayu Airlangga siap menawarkan alternatif baru dalam kepemimpinan kota ini,” jelasnya.
Machfud Arifin-Bayu Airlangga dengan latar belakangnya yang mencakup berbagai jabatan strategis, kata Surokim, ekspektasi terhadap kemampuannya untuk mengubah dinamika politik lokal cukup tinggi.
Di sisi lain, Bayu Airlangga, kata dia, telah membangun reputasi sebagai figur yang energik dan berjiwa muda, memiliki dukungan kuat dari berbagai pihak.
“Pasangan ini (Machfud Arifin-Bayu Airlangga) saya pikir tetap punya potensi menjanjikan dan tidak bisa dipandang enteng. Ini membuat keunggulan dalam membangun koalisi politik yang solid,” tambah peneliti senior Surabaya Survey Center (SSC) ini.
Surokim menilai bahwa perkembangan ini tidak hanya mencerminkan keinginan masyarakat Surabaya untuk melihat perubahan dalam kepemimpinan, tetapi juga menandai pentingnya dinamika politik dalam menentukan arah masa depan kota metropolitan terbesar di Jawa Timur.
Ia memprediksi dengan semakin mendekatnya tanggal pemungutan suara pada November mendatang, ekspektasi dan ketegangan politik di Surabaya diprediksi akan terus meningkat.
“Dengan kedua kandidat yang telah mempersiapkan strategi dan merangkul dukungan yang lebih luas, Pilwali Surabaya tahun ini berpotensi menjadi salah satu pesta demokrasi yang paling menarik untuk diikuti,” pungkasnya. [geh.iib]