28 C
Sidoarjo
Tuesday, September 17, 2024
spot_img

Ma Chung Berdayakan Relawan Paliatif Kanker Lewat Penggunaan Herbal


Kota Malang, Bhirawa
Universitas Ma Chung ber komitmennya dalam Pengabdian Kepada Masyarakat (Abdimas) melalui kegiatan Pemberdayaan Berbasis pada Masyarakat. Abdimas berupa pendampingan selama bulan Agustus hingga Oktober 2024 yang dipimpin Godeliva Adriani Hendra MFarm dengan anggota Dr apt Rollando dan Windra Swastika PhD.

Tim fokus pada pemberdayaan relawan paliatif ‘Berbagi Kasih’ di Kota Batu sebagai upaya meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dalam penanganan kanker payudara. Relawan paliatif bermitra dengan RS Baptis Batu. Selama ini telah memberikan kontribusi signifikan dalam perawatan pasien kanker payudara melalui kunjungan rutin ke rumah – rumah pasien.

Berdasarkan hasil analisis tim pengabdi menemukan bahwa para relawan masih memerlukan peningkatan pengetahuan khususnya dalam penatalaksanaan terapi primer dan terapi alternatif menggunakan media edukasi berbasis web dan aplikasi Android.

“Kami menyadari bahwa para relawan memainkan peran krusial dalam memberikan dukungan kepada pasien kanker payudara. Oleh karena itu, kami berupaya untuk memberdayakan mereka dengan informasi dan keterampilan yang lebih baik melalui aplikasi Pikkapa,” ungkap Godeliva Ardani Hendra, akhir pekan kemarin.

Aplikasi Pikkapa ini, menurutnya dirancang untuk memberikan informasi mengenai jenis-jenis terapi kanker payudara, termasuk terapi kimiawi dan herbal, yang dapat diakses oleh relawan dan pasien.

Selain itu, aplikasi ini dilengkapi dengan fitur pengingat untuk jadwal kontrol, perpanjangan rujukan, serta manajemen jadwal minum obat, yang diharapkan dapat membantu meningkatkan kepatuhan pengobatan pasien.

Berita Terkait :  Mobil Lestari Inovasi Disperpusip Jatim sebagai Bentuk Gerakan Literasi Bagi Siswa

Kegiatan ini mencakup serangkaian seminar dan workshop yang diadakan untuk para relawan, dengan materi penatalaksanaan terapi primer dan alternatif, serta cara pembuatan jamu herbal yang berfungsi sebagai terapi pendukung.

“Para relawan juga diberikan pelatihan mengenai cara menggunakan aplikasi Pikkapa, yang kemudian diimplementasikan dalam kegiatan home care bersama pasien,” tukasnya.

Godeliva berharap, Universitas Ma Chung dapat berkontribusi dalam meningkatkan kualitas hidup pasien kanker payudara melalui pemberdayaan relawan yang lebih kompeten dan teredukasi lewat kegiatan paliatif yang juga diharapkan dapat menjadi model bagi program pengabdian masyarakat lainnya di masa mendatang.

“Kegiatan ini tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi para relawan dan pasien kanker payudara, tetapi juga menjadi sarana pembelajaran bagi mahasiswa Universitas Ma Chung yang terlibat dalam program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Dengan adanya pengadian masyarakat ini, para mahasiswa mendapatkan pengalaman praktis yang berharga di luar kampus, yang akan direkognisi dalam mata kuliah mereka,” tandasnya.

Sementara itu, anggota tim lainnya, Dr apt Rollando menambahkan, kandungan zat aktif dalam jamu herbal seperti keji beling, jahe, dan sambiloto yang digunakan dalam terapi alternatif memiliki potensi untuk memperlambat perkembangan sel kanker.

“Ini adalah informasi yang sangat penting bagi relawan dalam mendukung terapi pasien secara komprehensif,” tandasnya. [mut.fen]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img