Diuji Langsung Mantan Gubernur, Lulus dengan Predikat Sangat Memuaskan
Usianya baru 34 tahun, Mochamad Devis Susandika telah berhasil memungkasi pendidikan hingga mengantongi gelar doktoral. Sebuah pencapaian akademik yang relatif cepat di tengah sesaknya tugas-tugas sebagai ASN. Pencapaian itu kian membanggakan, lantaran Devis mengantongi predikat sangat memuaskan dalam ujian terbuka Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Airlangga, Kamis (9/1).
Oleh:
Rendy Agung Prakoso, Kota Surabaya
Di hadapan para penguji, penyanggah dan promotor, Devis berjuang selama sekitar 60 menit mempertahankan disertasinya. Sebuah kesempatan yang juga tak banyak di temui, kehadiran Gubernur Jatim Periode 2009 – 2019 Dr H Soekarwo sebagai penyanggah disertasi bertajuk “Efisiensi dan Produktivitas Industri Manufaktur di Jawa Timur” tersebut.
Mochamad Devis Susandika yang berkerja sebagai Analis Kebijakan Ahli Muda Koordinator Tim Kerja Kebijakan dan Sarana Perekonomian, dalam risetnya mengungkap peran vital industri manufaktur di Jawa Timur, yang berkontribusi lebih dari 30% terhadap pertumbuhan ekonomi provinsi. Namun, di balik kontribusi besar tersebut, Devis melihat perlunya pengkajian lebih mendalam tentang efisiensi dan produktivitas sektor ini.
“Saya ingin menggali lebih dalam bagaimana meningkatkan efisiensi dan produktivitas agar bisa dirumuskan kebijakan yang tepat ke depan,” jelasnya.
Perjalanan Devis menuju gelar doktor bukanlah tanpa rintangan. Ia harus berjuang melewati keterbatasan data, menggunakan data sekunder survei perindustrian tahun 2010-2014 karena ketersediaan data per provinsi yang terbatas.
“Data survei ini memang sudah tidak memberikan data per provinsi, melainkan nasional. Jadi saya menggunakan data yang sudah tersedia dan konsisten,” ujarnya.
Lebih dari itu, masa studi S3-nya juga diwarnai tantangan pandemi Covid-19 yang membatasi mobilitas dan aktivitas perkuliahan.
“Menyelesaikan S3 cukup panjang dan banyak kendala, apalagi di masa pandemi. Saya harus membagi waktu antara kerja dan kuliah dengan berbagai keterbatasan. Namun, dukungan keluarga dan kantor terus mendorong saya untuk menyelesaikan pendidikan,” ucap Devis.
Di usia kepala tiga, Devis menyadari pentingnya support system. Dukungan keluarga, pimpinan, dan rekan kerja menjadi kunci keberhasilannya. Ia juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Bapak Soekarwo, mantan Gubernur Jawa Timur, yang telah memotivasinya untuk terus mengembangkan kapasitas diri. Kedatangan bapak Soekarwo sebab penelitian saya mengambil surve saat kepemipinan beliau di Jatim tahun 2010-2014.
Harapan Devis ke depan sangat sederhana namun berdampak besar yaitu menerapkan ilmunya dalam analisis kebijakan, baik melalui pengembangan teori maupun penyusunan kebijakan yang konkret. Ia ingin kontribusi risetnya dapat memberikan dampak nyata bagi peningkatan perekonomian Jawa Timur.
Kehadiran Bapak Soekarwo atau yang akrab disapa Pakde Karwo dalam sidang terbuka tersebut menambah makna tersendiri. Pakde Karwo mengungkapkan kebanggaannya atas pencapaian Devis, khususnya atas lompatan disiplin ilmu dari pemerintahan ke ekonomi.
“Lompatan ini penting karena pemerintahan memiliki konsep kesejahteraan masyarakat, salah satunya melalui perluasan lapangan kerja. Industrialisasi adalah proses yang berdampak pada lapangan kerja dan stimulus ekonomi,” tegasnya.
Pakde Karwo pangilan akrabnya tidak lupa memberikan pesan penting agar jangan perna berhenti belajar, karena biasanya kalau sudah lulus dan kembali ke dunianya kemudian lupa
Kisah Devis Susandika menjadi inspirasi bagi siapa pun yang ingin mengejar mimpi dan berkontribusi bagi kemajuan bangsa. Perjuangannya menunjukkan bahwa dengan tekad, kerja keras, dan dukungan yang kuat, kesuksesan dapat diraih, bahkan di tengah keterbatasan dan tantangan. [ren.nis.gat]
