28 C
Sidoarjo
Sunday, October 6, 2024
spot_img

Luncurkan ‘Lentara Bumi’

Pasuruan, Bhirawa
Sejumlah inovasi terus diberikan Wali Kota Pasuruan, H Saifullah Yusuf kepada masyarakat demi
memberikan pelayanan yang secara maksimal. Salah satunya adalah layanan ‘Lentera Bumi’. Yakni,
mempermudah masyarakat mendapatkan akta kematian.
‘Lentera Bumi’ atau Layanan Terintegrasi Akta Kematian dan Buku Pokok Kematian adalah
sebuah inovasi yang digagas Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Pasuruan
(Dispendukcapil) Kota Pasuruan.
“Bagi penduduk yang meninggal di RS (rumah sakit) maka akta kematian dan perubahan pada
Kartu Keluarga (KK) bisa diterbitkan paling lama 3 hari usai terjadinya peristiwa kematian. Ini adalah
inovasi sebuah Lentera Bumi,” urai Gus Ipul sapaan akrabnya, Selasa (11/6).
Tak hanya itu, Lentera Bumi juga bermanfaat bagi Dispendukcapil Kota Pasuruan dalam
mengetahui laporan kematian secara real time pada buku pokok kematian. Sehingga, data penduduk
bisa tercatat secara akurat.
Diakuinya, lanjut Gus Ipul, saat ini masih banyak kematian penduduk yang belum atau tidak
segera dilaporkan ke Dispendukcapil. “Kematian yang tidak dilaporkan, nantinya dapat menjadi sebuah
masalah dan temuan. Seperti, orang yang meninggal dunia akan terus mendapat bantuan sosial,”
tandas Gus Ipul.
Berdasarkan data Dispendukcapil Kota Pasuruan, rata-rata penerbitan akta kematian di 3 tahun
terakhir mencapai 2.840 akta dengan tingginya interval tanggal kematian dengan tanggal penerbitan akta
kematian.
“Besaran angka ini menunjukkan rendahnya kesadaran warga masyarakat dalam mengurus akta
kematian bagi anggota keluarganya yang meninggal dunia. Sehingga, jumlah pemohon akta kematian
tidak sesuai dengan peristiwa kematian yang terjadi,” kata Gus Ipul.
Gus Ipul menegaskan bahwa permasalahan akta kematian juag menjadi salah satu pekerjaan
rumah Pemkot Pasuruan yang harus dituntaskan. “Lentera Bumi ini disediakan dalam rangka agar kerja
kita di jajaran birokrasi itu bersih. Semua data kependudukan dapat tercatat secara akurat. Saat ini yang
menjadi PR kita adalah akta kematian ini,” papar Gus Ipul.
Dalam menjalankan program Lentera Bumi tersebut harus dibutuhkan kerja sama baik. Antara
pengurus RT, pengurus pemakaman hingga pihak kelurahan serta instansi yang berkaitan dalam proses
penerbitan akta kematian. “Saya menitip pesan agar inovasi ini harus ditindaklanjuti. Karena pihak-pihak
itu langsung dalam proses penerbitan akta kematian nantinya,” tambah Gus Ipul.
Gus Ipul kembali mengajak seluruh pihak untuk dapat bekerjasama dan berkomitmen. Itu sebagai
upaya percepatan pengurusan akta kematian dan tersedia data kematian penduduk pada buku pokok
kematian.
“Kepada Bapak Sekda sebagai panglima ASN bersama instansi terkait, asisten, OPD, Camat,
Lurah, Modin, segera menindaklanjuti. Mengingat akta kematian pada buku pokok data penduduk
kematian sangat berdampak pada kevalidan data penduduk dan pembiayaan APBD,” jelas Gus Ipul.

Berita Terkait :  Belum Tersosialisasikan, DPRD Jatim Pertanyakan Penghapusan Jurusan di SMA

[hil.iib]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img