Surabaya, Bhirawa
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) untuk pertama kalinya menggelar LPS Financial Festival 2025 di Kota Surabaya. Acara bertaraf nasional ini berlangsung pada 6 – 7 Agustus 2025 di Dyandra Convention Center, menghadirkan business talk dan berbagai hiburan yang memadukan antara edukasi finansial dengan inspirasi wirausaha.
Festival ini dihadiri oleh deretan tokoh politik dan pejabat publik, di antaranya Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa, Chairul Tanjung, Muhammad Misbakhun, Erick Thohir, Wihadi Wiyanto, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Prof. Dr. Mohammad Nur, Winardi Legowo, dan Ivan Cahyadi.
Bukan hanya itu, sejumlah artis papan atas seperti Raffi Ahmad dan Cinta Laura, Komedian Cak Lontong dan Marshel Widianto, hingga penampilan musik dari Wali, Nassar, RAN, dan Coldiac juga turut memeriahkan suasana. Selain itu, Ellen May salah satu influencer turut memeriahkan suasana serta memberikan inspirasi bagi generasi muda.
Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya Yudhi Sadewa dalam sambutanya menjelaskan bahwa awal mula LPS dibentuk pada tahun 1998 pada saat pasca krisis. Dibentuknya LPS untuk melindungi simpanan nasabah dan menjaga kepercayaan publik terhadap perbankan. “Saat ekonomi normal, tugas kami adalah menyakinkan masyarakat bahwa uang mereka aman. Saat terjadi gejolak perekonomian, kami akan mengambil langkah resolusi,” ungkap Purbaya.
Purbaya juga memaparkan rencana LPS memperluas peran dengan menjamin dana nasabah di perusahaan asuransi. Sektor ini dinilai strategis dalam menyediakan pembiayaan jangka panjang bagi pembangunan nasional.
Dalam menghadapi ketidakpastian global, ia juga mengajak masyarakat untuk tidak panik dan tetap fokus pada pengelolaan ekonomi domestik. “Perekonomian kita relatif kuat karena didukung konsumsi domestik. Yang artinya, selama kita mampu mengelola pasar domestik dengan baik, kita akan dapat tetap tumbuh meski dunia dilanda ketidakpastian,” ujarnya.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi dalam sambutanya menyampaikan arpesiasi atas terselenggaranya festival ini di Kota Pahlawan. Ia juga menekankan pentingnya pelatihan dan business talk untuk membentuk pelaku usaha yang tangguh dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Serta membentuk pelaku usaha yang tangguh, kreatif, dan adaptif.
“Kita tidak bisa sepenuhnya bergantung pada pemerintah. Masyarakat harus berani berusaha, melatih kemampuan, dan menyimpan hasil usahanya di bank. Keamanan dana ini juga dijamin oleh LPS,” ujar Eri.
Eri juga mengungkapkan pemerintah Kota Surabaya telah melakukan berbegai inovasi guna untuk memajukan Kota Surabaya. Inovasi yang telah berhasil dilakukan adalah platfrom belanja elektronik e-PKR yang mewajibkan ASN berbelanja produk lokal.
Dari inovasi tersebut pemerintah Kota Surabaya telah melakukan perputaran uang di e-PKR mencapai RP 188 miliar. Kemudian inovasi selanjutnya yang berhasil dicapai adalah program padat karya. Program ini memanfaatkan aset pemerintah yang mengganggur, dari aset ini dapat meningkatkan pendapatan warga secara signifikan.
Bukan hanya diisi diskusi dan seminar, festival ini juga menggabungkan hiburan dengan edukasi. Penampilan artis dan musisi papan atas membuat acara semakin meriah dan menarik minat kaum muda.
Salah satu peserta, Ayu mahasiswa jurusan Pendidikan Akuntansi dari Universitas Negeri Surabaya, mengaku tertarik mengikuti acara ini karena sesuai dengan bidang studinya. “Festival ini membantu saya lebih terbuka dan melek tentang dunia finansial. Pemateri dan bintang tamunya keren-keren, yang paling saya tunggu Cinta Laura karena perjalanan kariernya inspiratif,” ujarnya. mg3.wwn